Secara keseluruhan, bayi September tampaknya memiliki risiko kecil didiagnosis menderita penyakit kronis.
Bulan Juni, dan juga bulan Oktober, diketahui menjadi bulan dengan banyak kelahiran bayi, menunjukkan bahwa mereka dikandung sekitar Natal.
Mengapa ada perbedaan antara bulan?
Para periset berspekulasi bahwa penyakit musiman bisa berada di balik perbedaan itu, dengan meningkatkan pertahanan dalam tubuh atau membahayakannya sejak dini.
Seperti diketahui, sinar matahari memicu produksi vitamin D di tubuh dan kekurangan vitamin ini pada bulan-bulan pertama kehidupan seseorang akan memiliki efek jangka panjang pada kesehatan mental dan fisik.
'Vitamin sinar matahari' diketahui membantu mengatur ribuan gen selama perkembangan awal bayi dan banyak penelitian mendukung pengaruh jangka panjangnya terhadap kesehatan.
( Baca Juga :Tengok Kediaman Presiden Jokowi di Solo yuk, Asri dan Sederhana Loh!)
Profesor Jose Antonio Quesada, penulis utama studi tersebut, mengatakan, "Dalam penelitian ini, kami telah membuktikan hubungan yang signifikan antara bulan kelahiran dan terjadinya berbagai penyakit kronis dan masalah kesehatan jangka panjang.
“Bulan kelahiran mungkin berperilaku sebagai indikator periode paparan awal terhadap berbagai faktor, seperti terpapar sinar ultraviolet, vitamin D, suhu, paparan musiman terhadap virus dan alergi yang dapat mempengaruhi perkembangan rahim dan neonatus pada saat bulan pertama kehidupan.
"Perbedaan pola berdasarkan jenis kelamin menemukan bahwa mungkin ada kerentanan yang berbeda pada pria dan wanita terhadap faktor pemaparan dini ini."
Temuan tersebut dipublikasikan di jurnal Medicina Clinica. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Bukan Mitos, Ternyata Ada Kaitan antara Bulan Kelahiran dan Penyakit yang Diderita
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |