"Sampai saat ini dia mengubah rok dan bajunya dengan jahitan tangan sendiri," katanya.
( Baca Juga :Gaya Pacaran Al Makin Berani, Maia Didesak Nikahkan Al dan Alyssa)
Dikatakan Tukiyo, Maryani sudah beberapa kali melakukan pengobatan baik secara medis maupun alternatif.
Mulai dari klinik di Yogyakarta hingga pengobatan alternatif di Solo hingga Sukabumi, Jawa Barat. Namun tidak berhasil.
"Sudah tidak berhasil, semuanya sudah dicoba, dari alternatif sampai medis. Apalagi tidak punya jaminan kesehatan," imbuhnya Asa kesembuhan Maryani terbuka ketika Tugiyo diberitahu Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) bahwa putrinya akan diberi pengobatan gratis.
Pekerjaan Tugiyo yang hanya sebagai penjual lotis di Bantul tidak mencukupi lagi untuk biaya pengobatan.
Kasi Rehabilitasi Sosial Dinsos Gunungkidul yang juga menjadi bagian dari tim anti-pasung DIY, Winarto mengatakan, tujuan dari evakuasi ini adalah untuk memberi pelayanan rehabilitasi bagi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
"Tidak mudah untuk mengajak keluarga penderita OGDJ, karena kami sering ditolak," katanya.
Saat ini, ada 15-an orang yang masih dipasung. Padahal jika pihak keluarga setuju, orang dengan gangguan jiwa akan dibawa ke Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya dan Bina Laras (RSBKL) Yogyakarta untuk diberi terapi.
( Baca Juga :7 Foto Misterius Luar Angkasa ini Berhasil Tertangkap Kamera Nasa)
Jika sudah membaik baru akan dikembalikan ke keluarga.
"Untuk yang ini keluarga menerima dan memberikan keluarganya untuk diobati. Saya yakin sembuh, dan bisa kembali beraktivitas," katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Dulu Jadi Siswi Berprestasi, Tapi Selama 15 Tahun Ini Ia Hanya Mengurung Diri di Kamar
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |