Kanker akan menghambat produksi pabrik sel darah di sumsum tulang.
Ketika kadar eritrosit rendah, maka wajah anak akan terlihat pucat.
Lalu, anak akan mengalami gejala pendarahan akibat rendahnya trombosit, seperti pendarahan di kulit atau hanya muncul bintik-bintik merah, pendarahan gusi, hingga mimisan.
(Baca: Kembaran Sweatshirt Bareng Suami, Intip Penampilan Kasual Sporty Alyssa Soebandono yuk!)
"Kalau ketemu gejala ini langsung pergi ke dokter. Bersyukur kalau bukan kanker. Kalau kanker juga bersyukur karena telah dideteksi dini," kata Edi.
Gejala lain yang perlu diwaspadai yaitu pembengkaka gusi, nyeri tulang, kejang, dan perut yang membesar.
Penderita laukemia dapat mengalami pendarahan yang keluar lewat gusi, lubang hidung, dan lubang telinga, hingga hanya berupa bintik merah.
Tanda bintik merah relatif sama dengan demam berdarah, akibatnya orangtua kerap tak mengetahui gejala kanker pada anaknya.
(Baca: Tengah Mengandung Anak Kedua, Sharena Delon Umumkan Jenis Kelamin Calon Buah Hatinya)
"Meski gejala leukemia ada yang sama dengan demam berdarah, namun keduanya jelas berbeda. Leukemia tidak bisa sembuh dengan obat untuk demam berdarah, walau sudah diobati dalam waktu yang lama," kata ahli onkologi anak dari RS Harapan Kita, Edi Setiawan Tehuteru, kepada KOMPAS Health Senin (17/2/2014).
Orangtua harus waspada jika pengobatan demam berdarah yang rata-rata memerlukan waktu seminggu tak kunjung memberi hasil.
Anak tetap saja pucat akibat produksi sel darah merah (eritrosit) menurun, demam yang masih naik turun karena kurangnya produksi sel darah putih (leukosit), dan pendarahan akibat turunnya produksi keping darah (trombosit). (*)
Source | : | Kompas.com,nakita,Intisari |
Penulis | : | Linda Rahmadanti |
Editor | : | Linda Rahmadanti |