Beberapa hari kemudian, Fey kembali ke museum Fatahilah untuk melakukan riset tugas sekolahnya.
Sesampainya di museum Fatahilah, Fey kembali menemukan Sara sedang memperhatikan, bahkan mendekat ke arahnya.
Keajaibanpun terjadi, Sara membawa Fey ke masa lalu, yaitu era zaman kolonial Belanda.
(Baca Juga Billy Syahputra - Hilda Vitria Khan Sudah Buat Pertemuan Keluarga!)
Fey melihat bagaimana sejarah kelam rakyat Indonesia saat dikuasai Belanda dan Fey melihat bagaimana kisah percintaan Sara dengan seorang prajurit yang berakhir tragis.
Film ini sendiri dikhususkan untuk usia 17 tahun ke atas ini, memberikan unsur pengetahuan sejarah, dari mulai kebudayaan Tiongkok, kisah nyata percintaan Sara dengan latar belakang era kolonial Belanda di Indonesia, hingga sejarah Batavia.
(Baca Juga Mendadak Puitis Gara-gara Puisi, Arbani Yasiz Jadi Tak Dikenali Pacar)
Gala premier film ini sendiri dihadiri 24 jajaran pemprov dan wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno.
"Mentri pendidikan dan kebudayaan bapak muhajir, bapak dirjen kebudaayan bapak sekretariat jendral, kepala pusat pengembangan perfilman akan datang untuk menonton pertama. Dan juga bapak Sandiaga Uno dan 24 jajaran pemprov DKI Jakarta," ungkap sutradara film Sara & Fei Stadhuis Schandaal, Adisurya Abdy saat ditemui Grid.ID di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (20/7/2018).(*)
Detik-detik Lolly Ketemu Nikita Mirzani usai Perang Dingin, Saling Pelukan dan Elus Punggung
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |