1. Komunikasikan dengan anak mengenai Essential Agreement (persetujuan bersama) yang disetujui orang tua dan anak.
2. Berikan CONTOH dalam perilaku keseharian.
3. Berikan pujian saat anak melakukan perilaku yang tepat.
4. Berikan konsekuensi (dengan meniadakan sesuatu yang disukai anak) untuk perilaku yang keliru.
5. Konsisten
(BACA JUGA : 7 Gedung Teater Megah di Eropa yang Wajib Kamu Kunjungi Saat Liburan)
Menurut Mellissa, 5 poin di atas akan jauh lebih efektif mendisiplinkan anak daripada menghukumnya dengan sebutan 'anak nakal'.
Karena tanpa orang tua tahu, sebutan yang terlontar dengan mudahnya ini bisa diingat anak sampai dewasa.
Sebutan 'anak nakal' bisa menjadi label atau cap yang membekas dalam benak mereka.
Salah-salah, mereka justru kesal dan membuat label 'anak nakal' ini menjadi sesuatu yang nyata.
Orang tua tentu tak mau hal ini terjadi bukan?(*)
Ramai Tagar Kabur Aja Dulu, 5 Artis Ini Pilih Tinggal di Luar Negeri, Rela Jadi Tukang Las hingga Perawat Lansia
Source | : | |
Penulis | : | Linda Fitria |
Editor | : | Linda Fitria |