Laporan Wartawan grid.ID, Esti ayu hutami
Grid.ID- Kenakalan si buah hati terkadang membuat para orang tua sengaja atau tidak mengeluarkan gertakan atau suara keras di depan anak.
Hal ini tentu saja nggak baik untuk dilakukan di depan buah hati karena dampaknya ternyata setara seperti kita memukul si buah hati.
Bahkan traumatis ang timbul bisa kita rasakan sampai dewasa, kok bisa ya?
Sebuah penelitian dari University of Pittsburgh di Pennsylvania dan University of Michigan di Ann Arbor, menemukan fakta disiplin verbal yang keras dari orangtua sangat merusak remaja.
(BACA JUGA: Berapa Kali Menyusui Bayi Dalam Sehari? Cari Tahu Jawabannya yuk!)
Remaja yang orangtuanya memakai metode berteriak sebagai metode disiplin lebih cenderung memiliki masalah perilaku dan bertindak.
Ternyata efek dari disiplin verbal seperti membentak ini punya kadar dampak yang sama seperti bentuk kekerasan fisik seperti memukul loh.
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2003 di Journal of Marriage and Family meneliti keluarga yang melakukan 25 atau lebih insiden berteriak dalam 12 bulan.
Hasilnya, anak-anak ini memiliki kecenderungan harga diri rendah, peningkatan agresi terhadap orang lain dan tingkat depresi lebih tinggi.
(BACA JUGA: Sering Alami Masalah pada Mulut Saat Hamil, Inilah Penyebabnya)
Secara nggak sadar orang tua sudah diangap melakukan sebuah "agresi psikologis," nih dengan kata-kata penghinaan.
Talitha Curtis Bongkar Kelakuan Ibu Angkat, Pernah Sodorin Dirinya ke Om-om di Usia 13 Tahun Demi Hal Ini
Penulis | : | Esti Ayu Hutami |
Editor | : | Fahrisa Surya |