Pola yang sulit, kancing, dan fitur hiasan, kualitas jahitan, pencucian dan ukuran, semuanya berkontribusi pada harga.
Harga akhir menyesuaikan dengan desain ekslusif dan merek denim.
“Kita nggak dapat memberi harga pada 'seni atau desain' apa pun, tetapi aspek unik dari gaya baru harus selalu dipertimbangkan untuk beberapa level,” papar Alto.
Dengan kata lain, penentuan harga berdasarkan label juga berdasarkan kualitas desain.
Semua pelanggan denim, kata Alton, harus memiliki pandangan dasar ketika membeli celana jeans, baik yang murah atau mahal.
"Ukuran yang pas harus jadi hal utama seperti ketepatan ukuran untuk kedua kaki," tambahnya.
(Baca Juga :Mulai dari AC Hingga Kulkas, Video Isi Lapas Suami Inneke Viral!)
2. Branding dan reputasi menentukan harga
Branding adalah hal pokok yang mendorong pelanggan untuk terpikat pada suatu produk berdasarkan persepsinya.
Untuk celana jeans, menurut Alton, setiap merek berbeda cara dalam menentukan reputasi yang menentukan harga akhir.
Pada merek mewah, misalnya, perlu banyak uang untuk iklan dan membuat produk tersebut mencapai tangan para selebritas. "Mereka membatasi distribusi untuk mengontrol persediaan dan permintaan," kata Alton.
Cara ini dilakukan untuk dapat menjual produk dengan poin harga yang mereka inginkan, meskipun kualitasnya nggak jauh berbeda dengan merek lainnya.
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |