Sebanyak 47% pria dan 38% wanita menjawab 'ya'.
(Baca juga: Ditanya Anji Apa Rasanya Jadi Anak Bos Stasiun Televisi, Ini Jawaban Anak Wishnutama)
Di antara wanita-wanita tersebut, sebanyak 19% yang merasa ragu-ragu, bercerai dari suaminya setelah menikah selama empat tahun.
Sementara untuk pria 14% bercerai dari istrinya pada tahun keempat pernikahan.
Dari angka tersebut, Lavner menyimpulkan bahwa keraguan sebelum menikah, terutama pada wanita adalah sinyal.
Sinyal untuk apa?
Untuk kembali merenungkan langkah selanjutnya.
(Baca juga: Sutradara 'Now You See Me 2' Berniat Filmkan Aksi Penyelamatan Gua Thailand)
Keraguan sebelum menikah bisa jadi tak akan hilang bahkan setelah menikah sekalipun.
Thomas Bradbury, profesor psikologi UCLA yang juga melakukan studi tersebut membandingkan situasi ini dengan saat kita terserang ruam kulit.
Ketika seseorang melihat ada yang berbeda di kulitnya, apakah ia akan cuek saja atau pergi ke dokter untuk memeriksanya?
"Tentu saja sebaiknya diperiksa dan jangan diabaikan."
Para psikolog ini tidak serta merta menyarankan untuk langsung mengakhiri hubungan.
(Baca juga: Diet GM Turunkan Berat Badan 7 KG dalam 7 Hari, Solusi Buat yang Ingin Kurus Instan!)
Jalan tengahnya tentu dengan membicarakan keraguan ini dengan pasangan.
Lalu, mencari apa yang menimbulkan keraguan tersebut.
Selanjutnya diharapkan akan ada solusi yang adil untuk semua pihak.
(*)
Gunung Raung Erupsi Sehari Sebelum Natal, Pendaki Dengar Suara Ngeri ini dan Buru-buru Selamatkan Diri
Source | : | Science Daily,Huffington Post,Tribun Jateng |
Penulis | : | Chandra wulan |
Editor | : | Chandra wulan |