Nampaknya fasilitas yang terdapat di lapas yang ada di kawasan Norwik ini belum ada di Lapas Sukamiskin.
Oleh karena itu, masih banyak terlihat benda-benda elektronik yang ada di dalam kamar narapidana tipikor.
Akan lebih baik jika fasilitas di atas juga diadakan di Indonesia.
Selain melipur lara para napi, juga tidak akan membatasi kreatifitas para napi.
Bahkan dapat membekali para napi dengan berbagai macam kegiatan yang mungkin belum pernah dilakukan, seperti kegiatan bertani, mengelas, montir, dan aktifitas lainnya.
Sebagai catatan, meskipun penjara-penjara di kawasan Nordik memiliki fasilitas yang lengkap, tetapi Norwik menjadi negara yang paling rendah adanya residivis sedunia.
Tak hanya itu, ada sekitar 4 penjara di Swedia yang beberapa tahun lalu ditutup karena tidak memiliki narapidana.
(Baca Juga Tangisan Ruben Onsu, Membayangkan Dirinya Berada di Posisi Denada)
Bagaimana jika penjara-penjara tersebut diterapkan di Indonesia ya? (*)
Bikin Ngakak, Momen Sopir Kebingungan saat Anak Bule Nangis Ditinggal Ibunya di Bus
Penulis | : | Novita |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |