"Peristiwa ini terjadi setiap tahun dengan jadwal kemunculan relatif sama dari tahun ke tahun, yakni pada rentang wantu antara 15 Juli sampai 10 Agustus, dan puncaknya pada 28 Juli," kata Marufin dikutip dari Kompas.com.
Namun, kecil kemungkinan untuk dapat menikmati fenomena ini.
(BACA JUGA : Berakhir Setelah 3 Tahun Pacaran, Inilah Perjalanan Cinta Ranty Maria dan Ammar Zoni )
Menurut Marufin, hujan meteor Piscis Austrindis tergolong lemah.
"Pada puncaknya, ia hanya menghasilkan maksimum lima meteor per jam. Itu sedikit sekali," kata Marufin.
Selain itu, ada juga hujan meteor SDA.
"Ketimbang hujan meteor Piscis Austrinids, ada hujan meteor lain yang kuantitasnya sedikit lebih banyak dan berlangsung di saat bersamaan. Namanya hujan meteor Southern Delta Aquarids (SDA)," terang Marudin.
Nah, untuk melihat hujan meteor ini kita sebaiknya pergi ke pinggiran kota.
Selain itu, cuaca langit benar-benar gelap dan tak ada polusi cahaya yang mengganggu. (*)
Source | : | Kompas.com,tribun jogja |
Penulis | : | Arif B Setyanto |
Editor | : | Arif B Setyanto |