Laporan Wartawan Grid.ID, Septiyanti Dwi C
Grid.ID - Pada hari Minggu (29/7/2018) pagi, wilayah Lombok, Bali dan Sumbawa diguncang gempa dengan kekuatan 6,4 SR.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari situs resmi BMKG, gempa bumi tektonik ini terjadi sekitar pukul 05.47 WIB.
BACA JUGA Once Mekel Beri Tanggapan Optimis dan Positif untuk Asian Games 2018
Hingga pukul 09.20 WIB, berdasarkan hasil pantauan BMKG telah terjadi 66 gempa susulan.
Melalui akun Twitternya @infoBMKG pada Minggu (29/7/2018), BMKG mengatakan jika gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Siaran Pers #BMKG: [Update] 66 Gempa Susulan Mengiringi Gempabumi Lombok M=6.4, Tidak Berpotensi Tsunami
Hingga pukul 09.20 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 66 gempa susulan (aftershock) dgn Magnitudo terbesar M=5,7 pada pkl 09.16 WIB https://t.co/NpiSfrPajl
— BMKG (@infoBMKG) July 29, 2018
Kepala BMKG Pusat, Dwikorita Karnawati kemudian meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap ancaman gempa susulan meskipun dengan intensitas dan magnitude yang kecil.
Siaran Pers #BMKG: Gempa #Lombok, BMKG Minta Masyarakat Tetap Waspada Gempa Susulan pic.twitter.com/n5UWzyxalA
— BMKG (@infoBMKG) July 29, 2018
BACA JUGA 6 Terapi Ini Bisa Mengatasi Depresi, Ada Apa Saja?
Dwikorita juga meminta masyarakat agar tidak mudah mempercayai berita-berita hoax yang beredar pasca terjadinya gempa.
Gempa berkekuatan 6,4 SR ini mengakibatkan puluhan bangunan rusak.
Seperti yang dilansir dari akun Twitter Sutopo Purwo Nugroho @Sutopo_PN pada Minggu (29/7/2018), gempa berkekuatan 6,4 SR itu mengakibatkan tiga orang meninggal, dua orang terluka dan puluhan bangunan rusak.
Data sementara dampak gempa 6,4 SR di Lombok Timur: 3 orang tewas, 2 luka dan puluhan bangunan rusak. Gempa susulan 43 kali sampai 29/7/2018 pukul 08.09 WIB. BPBD masih melakukan pendataan. Korban diperkirakan bertambah. Masyarakat dan turis diminta tenang adanya gempa susulan. pic.twitter.com/dT8KAeC2b6
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) July 29, 2018
BACA JUGA Jangan Terlalu Banyak Makan Pistachio, Inilah 5 Efek Sampingnya
Termasuk salah satunya adalah posko pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani.
Dampak gempa 6.4 SR di 28 km barat laut Lombok Timur kedalaman 10 km pada 29/7/2018 pukul 05.47 WIB, beberapa bangunan dan rumah mengalami kerusakan di Sambelia Lombok Timur. BPBD masih melakukan pendataan. pic.twitter.com/NaaDmgrr43
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) July 28, 2018
Sutopo merupakan Kepala Data dan Informasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BNBP).
Akibatnya, jalur pendakian Gunung Agung pun ditutup untuk sementara oleh pihak Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), NTB.
BACA JUGA Tanggapan Fatin Usai Dicecar Iis Dahlia
Berdasarkan informasi petugas, terlihat debu dari arah pelawangan yang diduga akibat longsor di jalur pendakian Sangkareang.
Hal ini disampaikan oleh Sudiyono selaku Kepala BTNGR.
Melansir dari Kompas (29/7/2018), ia juga menegaskan jika seluruh pendaki yang berada di atas pegunungan diminta untuk tidak bergerak karena masih terjadi beberapa gempa susulan yang berpotensi membahayakan keselamatan jiwa.
BACA JUGA 4 Trik Untuk Bikin Rambut Nggak Lepek dan Kusut Walaupun Baru Bangun Tidur!
Sutopo mengatakan jika jalur pendakian akan dibuka kembali setelah situasi dirasa aman dan tidak membahayakan keselamatan jiwa para wisatawan.
Selain posko pendakian Gunung Rinjani, gempa yang terjadi pada Minggu 06.47 WITA ini juga merusak rumah penduduk dan bangunan kantor.
Seperti kantor Pos dan Puskesmas. (*)
3 Buah-buahan yang Disarankan Dikonsumsi saat Buka Puasa Ramadan 2025, Apa Saja?
Source | : | Twitter,kompas |
Penulis | : | Septiyanti Dwi Cahyani |
Editor | : | Septiyanti Dwi Cahyani |