Pada Minggu (29/7/2018) kemarin, untuk pertama kalinya bagi Tamimi berbicara di depan publik setelah masa penahanannya.
Remaja berusia 17 tahun itu menyerukan untuk mengakhiri pendudukan Israel selama puluhan tahun di Palestina.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pendukungnya yang berdiri di sampingnya dan keluarganya selama masa penahanan.
"Kami akan melanjutkan perlawanan untuk mencapai kebebasan rakyat Palestina", kata Tamimi dalam konferensi pers di kota Nabi Saleh, Tepi Barat.
Tamimi juga mengatakan jika ia berencana untuk mempelajari ilmu hukum agar bisa membela perjuangan rakyat Palestina.
Sementara dalam konferensi pers lainnya, Tamimi mengatakan jika ia ingin membantu warga Palestina yang terjebak di dalam penjara Israel. (*)
Source | : | Daily Sabah |
Penulis | : | Septiyanti Dwi Cahyani |
Editor | : | Septiyanti Dwi Cahyani |