Baru separuh jalan batalionnya disergap oleh gerilyawan TNI di Bukit Gelugur, Tanah Karo.
BACA : Pria Ini Kehilangan Sebagian Anggota Tubuh Akibat Dijilat Anjing Peliharaannya
Thoor menceritakan bagaimana kelompoknya diserbu secara mendadak oleh gerilyawan TNI.
Bahkan menurutnya para tentara Belanda tak bisa melakukan perlawanan sedikitpun dan dengan mudah dilumpuhkan.
Banyak rekan Thoor yang tewas karena serangan kilat gerilyawan TNI.
Sial bagi yang masih hidup maupun terluka, perbekalan, senjata bahkan baju yang melekat dibadan mereka dirampas oleh gerilyawan TNI.
Walhasil para tentara Belanda itu hanya memakai celana dalam saja untuk selanjutnya ditawan.
Thoor termasuk beruntung, ia berhasil melarikan diri dari tawanan walaupun harus berlari seperti orang sinting tanpa pakaian menuju markas untuk melaporkan penyergapan tersebut.
Menurut kutipan buku Kadet Berastagi ternyata gerilyawan TNI yang menyergap batalion tempat Thoor berdinas itu adalah pasukan TNI Kompi Mohammad Yusuf Husein dari Batalion Nip Xarim.
Berbeda dengan cerita Thoor, dikisahkan awalnya tentara Belanda melakukan perlawanan dalam penyergapan namun satu setengah jam kemudian mereka menyerah.
Tahu musuhnya menyerah, pasukan TNI segera turun ke jalan dan menelanjangi para prahurit kompeni itu sembari merampas perbekalan serta senjata mereka.
Baru saat gencatan senjata tanggal 15 Agustus 1949, sebulan sesudahnya para tawanan tentara Belanda dibebaskan oleh pihak TNI walaupun sudah ada yang meninggal karena terluka parah saat penyergapan.(Seto Aji/Grid.ID)
Source | : | gahetna.nl,Gedenkboek,Kadet Berastagi |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |