Cuma di tepi laut itu memang ada seorang lelaki berdiri bersedekap mengheningkan cipta. Diakah penyebabnya?
Nyai Roro Kidul terdiam sejenak. Diamat-amatinya lelaki yang berdiri semadi itu; dan betapa kaget setelah tahu dia adalah Panembahan Senopati. Tak salah, tak silap, dialah penyebab prahara laut selatan.
Gemuruh ombak laut panas semakin tak tertahankan, sampai menciptakan bergunung-gunung gelombang.
Menyadari kesaktian Panembahan Senopati, Nyai Roro Kidul diiringi sekalian makhluk halus mendekat dan menyembah seraya memohon belas kasihan, agar sang panembahan menghentikan tapa brata-nya.
(Baca Juga: Ikuti Perkembangan Zaman, Noah Bertahan dengan Aransemen Baru!)
Sebagai balasannya, Roro Kidul bersedia memenuhi permintaan Senopati yang ingin menjadi raja sampai ke anak cucunya.
Bahkan penguasa samudera selatan itu pun berjanji akan membantu apa saja demi kejayaan pemerintahan Senopati, termasuk kelak kalau bumi Mataram kedatangan musuh, makhluk-makhluk halus laskar Ratu Kidul siap membereskannya.
"Saya akan segera mengirimkan setansetan berikut genderang perang," kata Nyai Roro Kidul berjanji. Seketika gemuruh air laut hilang. Tak ada badai tak ada gelombang, bahkan ikan-ikan dan semua makhluk laut yang mati hidup kembali.
Singkatnya, Panembahan Senopati terpikat, lalu jatuh cinta. Mereka berdua berjalan di atas laut menuju istana.
Konon, keindahan istana itu tak ada tandingannya di dunia. Pagar kelilingnya saja terbuat dari bata emas, penuh dengan tanaman serta bunga dan buah dari berbagai jenis ratna mutu manikam.
Penulis | : | None |
Editor | : | Nailul Iffah |