Namun pihak keluarga sangat kesal dan kecewa setelah tahu bahwa Osama ke Afghanistan untuk menjadi seorang jihadis.
Ibunda Osama menolak jika anaknya dikatakan sebagai dalang dari peristiwa teror yang dikenal dengan kode 9/11.
BACA JUGA: Kapolda Jabar Ungkap Pasutri Terduga Teroris Penyerang Mapolres Indramayu adalah Kelompok JAD
Alia tetap menganggap orang-orang yang mencuci otak anaknyalah yang harus disalahkan.
Keluarga Osama di Arab Saudi mengaku mereka terkejut dan tercengang ketika berita tentang kekejaman serangan World Trade Center muncul di media masa.
Mereka juga baru tahu dua hari kemudian bahwa Osama yang memimpin Al Qaeda ada di balik serangan itu.
Ahmad yang merupakan saudara tiri Osama mengatakan bahwa semua anggota keluarga, dari yang paling muda hingga tua merasa malu atas perbuatan Osama.
Sementara Alia selama ini hanya tahu sisi baik putranya.
Pihak keluarga mengaku bahwa mereka terakhir kali melihat Osama di Afganistan pada tahun 1999.
BACA JUGA: 5 Fakta Mengenai Baku Tembak Antara Densus 88 dan Teroris di Kaliurang
Alia, mengaku tak pernah berfikir bahwa putranya yang dianggap pemalu dan sholeh itu akan menjadi seorang jihadis yang mampu mengatur serangan teror yang menewaskan ribuan orang pada 2001 silam.
Setelah Osama meninggal, putranya yang bernama Hamza dipercaya menjadi pengganti ayahnya dalam puncak kepemimpinan organisasi Al Qaeda.
Source | : | Dailymail,wikipedia,The Sun |
Penulis | : | Dewi Lusmawati |
Editor | : | Dewi Lusmawati |