2. Lebih gampang kena flu
Jarang berhubungan seks bisa mengurangi paparan terhadap kuman.
Tetapi, Mama juga kehilangan manfaat kekebalan tubuh.
Sebab, orang yang berhubungan intim sekali atau dua kali seminggu bisa meningkatkan antibodi A (Immunoglobulin A atau IgA) hingga 30%.
Antibodi A berperan dalam kekebalan mukosa (lendir atau cairan yang dikeluarkan tubuh) dengan mencegah penempelan bakteri dan virus ke selaput lendir, demikian menurut peneliti dari Wilkes-Barre University di Pennsylvania.
3. Sering sakit kepala
Berhubungan seks bisa meningkatkan produksi hormon "cinta", oksitosin.
Peningkatan ini kemudian memicu dilepasnya hormon endorfin, hormon penghilang rasa sakit.
Nah, menurut The Science of Orgasm by Beverly Whipple, ketika Mama mengalami orgasme, toleransi dan intensitas pendeteksi rasa sakit bisa meningkat hingga 74,6% dan 106,7%.
4. Risiko infeksi saluran kencing (ISK) berkurang
Ini dampak baik jika jarang berhubungan seks. Hampir 80% ISK terjadi dalam masa 24 jam setelah berhubungan intim.
Saat berhubungan seks, bakteri pada vagina bisa terdorong masuk ke saluran kencing (uretra), di mana infeksi bisa terjadi.
5. Menurunkan kepercayaan diri
Absen berhubungan seks bisa mengganggu kebahagiaan Mama dan Papa, sehingga bisa mengancam hubungan suami-istri. "Pernikahan tanpa hubungan seks bisa mengancam kepercayaan diri, menimbulkan rasa bersalah, mengurangi kadar oksitosin dan hormon-hormon bonding lainnya," kata Les Parrott, PhD, psikolog dan penulis buku Saving Your Marriage Before It Starts.
(Baca Juga: Mieke Amalia Pamer Foto SIM Jadul, Coba Cari Perbedaannya Sekarang?)
Kepercayaan Mama terhadap Papa juga bisa hilang, menimbulkan kekhawatiran Papa akan mencari orang lain untuk memenuhi kebutuhan seksnya. Bahaya, kan?
Ternyata, jarang berhubungan seks tidak hanya memengaruhi relasi Mama dan Papa, tetapi juga fisik lo.
Mulai sekarang, lakukan hubungan seks secara rutin lagi seperti saat baru menikah, ya. (*)
Penulis | : | None |
Editor | : | Nailul Iffah |