Grid.ID - Selain berfungsi sebagai reproduksi, seks juga menjadi sarana rekreasi dan menjadi sumber keintiman pasangan.
Untuk itu, setiap pasangan sebaiknya melakukan hubungan intim secara teratur.
Sayangnya karena berbagai alasan, misalnya karena padatnya aktivitas, dapat membuat aktivitas seks menjadi terganggu.
Lalu, apa yang terjadi jika tidak berhubungan seks selama 2 minggu?
Sebuah survei yang dihelat di Inggris menguak fakta soal rutinitas seks di negara Ratu Elizabeth tersebut.
Menurut studi tersebut, sekurang-kurangnya 51 persen warga Inggris tidak bercinta selama satu bulan.
Lalu, sebanyak 45 persen responden penelitian ini mengaku tidak puas dengan kehidupan seks masing-masing.
Studi yang melibatkan 6.000 responden ini juga membeberkan, sebanyak 28 persen melakukan kegiatan seksual dua hingga tiga kali dalam sepekan.
(Baca Juga: Duh! Kirim Pesan WhatsApp Bakal Bayar, Jadi Balik ke Sistem SMS)
Selanjutnya, sebanyak 21 persen, jarang bercinta selama satu bulan.
Survei lain yang digelar oleh harian DailyStar terhadap 3.484 pembaca, menunjukkan bahwa 25 persen warga Inggris bercinta satu kali dalam seminggu dan 15 persen hanya berhubungan seks satu kali dalam sebulan.
Sisanya, sebanyak enam persen mengakui bahwa mereka berhubungan seks satu kali dalam sehari.
Terakhir, sekitar lima persen, bercinta lebih dari satu kali dalam satu hari.
Menurut seorang pakar seks, Barry W. McCarthy, pasangan yang sudah jarang berhubungan seksual umumnya disebabkan karena aktivitas bercinta yang monoton sehingga menimbulkan rasa bosan.
“Intinya, bukan pada berapa lama Anda bertahan saat sedang ejakulasi, tapi lebih kepada apa yang Anda berdua lakukan kala sesi pemanasan.
Sebab, sesi itu memengaruhi lama waktu bercinta. Pemanasan yang baik, bisa membuat pria ejakulasi selama 18 menit,” terang McCarthy pada situs Esquire.
Ia menambahkan, agar aktivitas seksual Mama dan Papa berjalan dengan lancar lagi, lakukan variasi gaya atau posisi yang berbeda dari biasanya.
Nah, yang juga perlu Mama ketahui adalah efek jika tidak berhubungan seks selama dua minggu atau lebih.
(Baca Juga: Hati-hati Dua Orang Tewas karena Makan Sayuran yang Nggak Dicuci)
Mama mungkin kelelahan karena harus bekerja dan mengurus anak-anak, sedangkan Papa kebetulan sering bertugas ke luar kota.
Ketahui apa dampaknya pada tubuh jika jarang berhubungan seks:
1. Jadi sering cemas
Hubungan intim membantu kita untuk rileks berkat adanya hormon endorfin dan oksitosin.
Para peneliti Skotlandia mendapati bahwa orang-orang yang absen berhubungan seks kerap kesulitan menghadapi situasi yang menimbulkan stres, seperti berbicara di depan umum, dibandingkan pasangan yang rutin berhubungan seks sedikitnya sekali dalam dua minggu
2. Lebih gampang kena flu
Jarang berhubungan seks bisa mengurangi paparan terhadap kuman.
Tetapi, Mama juga kehilangan manfaat kekebalan tubuh.
Sebab, orang yang berhubungan intim sekali atau dua kali seminggu bisa meningkatkan antibodi A (Immunoglobulin A atau IgA) hingga 30%.
Antibodi A berperan dalam kekebalan mukosa (lendir atau cairan yang dikeluarkan tubuh) dengan mencegah penempelan bakteri dan virus ke selaput lendir, demikian menurut peneliti dari Wilkes-Barre University di Pennsylvania.
3. Sering sakit kepala
Berhubungan seks bisa meningkatkan produksi hormon "cinta", oksitosin.
Peningkatan ini kemudian memicu dilepasnya hormon endorfin, hormon penghilang rasa sakit.
Nah, menurut The Science of Orgasm by Beverly Whipple, ketika Mama mengalami orgasme, toleransi dan intensitas pendeteksi rasa sakit bisa meningkat hingga 74,6% dan 106,7%.
4. Risiko infeksi saluran kencing (ISK) berkurang
Ini dampak baik jika jarang berhubungan seks. Hampir 80% ISK terjadi dalam masa 24 jam setelah berhubungan intim.
Saat berhubungan seks, bakteri pada vagina bisa terdorong masuk ke saluran kencing (uretra), di mana infeksi bisa terjadi.
5. Menurunkan kepercayaan diri
Absen berhubungan seks bisa mengganggu kebahagiaan Mama dan Papa, sehingga bisa mengancam hubungan suami-istri. "Pernikahan tanpa hubungan seks bisa mengancam kepercayaan diri, menimbulkan rasa bersalah, mengurangi kadar oksitosin dan hormon-hormon bonding lainnya," kata Les Parrott, PhD, psikolog dan penulis buku Saving Your Marriage Before It Starts.
(Baca Juga: Mieke Amalia Pamer Foto SIM Jadul, Coba Cari Perbedaannya Sekarang?)
Kepercayaan Mama terhadap Papa juga bisa hilang, menimbulkan kekhawatiran Papa akan mencari orang lain untuk memenuhi kebutuhan seksnya. Bahaya, kan?
Ternyata, jarang berhubungan seks tidak hanya memengaruhi relasi Mama dan Papa, tetapi juga fisik lo.
Mulai sekarang, lakukan hubungan seks secara rutin lagi seperti saat baru menikah, ya. (*)
Viral Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Nekat Tembak Juniornya hingga Tewas, Ternyata Sempat Beri Ancaman Ini ke Polisi Lain
Penulis | : | None |
Editor | : | Nailul Iffah |