BACA : Awas Lima Benda Ini Sarang Kuman Di Rumah, Bahaya Bagi Kesehatan
Salah satu bentuk penyesuaiannya adalah dengan membangun rumah-rumah tradisional yang lebih fleksibel terhadap goncangan.
Seperti yang diberitakan oleh Bobo.ID (6/8/2018), rumah-rumah tradisional Indonesia pada umumnya terbuat dari bahan kayu.
Dan ketika terjadi goncangan, kayu-kayu ini tidak akan retak dan mampu menopang atap agar tetap berdiri kokoh.
Lain halnya dengan beton yang akan mengalami keretakan ketika mengalami goncangan yang cukup keras.
Selain itu, atap-atap rumah tradisional di Indonesia rata-rata menggunakan material yang ringan, seperti ijuk, sirap, maupun rumbia.
BACA : 3 Material Dinding Rumah di Indonesia, Nomor 2 Paling Tahan Gempa
Bahan-bahan ini tentu memiliki bobot yang jauh lebih ringan ketimbang genteng yang terbuat dari tanah liat.
Ijuk, sirap, maupun rumbia juga tak akan pecah jika jatuh saat mengalami goncangan gempa.
Laman iDea menyebutkan bahwa rumah-rumah tradisional ini masih lestari digunakan di perkampungan tradisional.
Seperti misalnya rumah tradisional Suku Sunda di Kampung Naga, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Gunung Raung Erupsi Sehari Sebelum Natal, Pendaki Dengar Suara Ngeri ini dan Buru-buru Selamatkan Diri
Source | : | Kompas TV,Bobo.ID,IDea |
Penulis | : | Andika Thaselia |
Editor | : | Andika Thaselia |