Sebelum menemukan fakta ini, para peneliti melakukan riset terhadap 51 ribu wanita dan bayi mereka.
Penelitian ini dilakukan di Norwegia antara tahun 1999 sampai 2008.
Di mana para ibu melaporkan asupan kafein mereka dalam 22 minggu kehamilan dan pertumbuhan bayi mereka juga dicatat sebanyak 11 kali.
Kemudian para peneliti mengelompokkan anak-anak dengan paparan kafein selama dalam kandungan.
(BACA JUGA: Bukan Cuma Wajah, 4 Bagian Tubuh Ini Juga Bisa Alami Sunburn)
Di mana paparan kafein kurang dari 50 miligram per hari dikategorikan sebagai paparan rendah, 50-199 miligram dianggap rata-rata, 200-299 miligram adalah tinggi dan lebih dari 300 miligram adalah sangat tinggi.
Sementara hasil untuk keterkaitan asupan kafein ibu selama mengandung dengan bayi yang terlahir obasitas adalah pada mereka yang mendapat paparan kafein sebanyak lebih dari 50 miligram per hari.
Bayi yang mendapat paparan kafein lebih dari 50 miligram per hari memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terlahir lebih besar dari bayi pada umumnya.
Meskipun risikonya hanya sekitar 1 pon lebih besar namun anak dengan risiko kelebihan berat badan ini akan tetap memiliki berat tubuh yang lebih daripada anak usia sebayanya.
Jadi, hati-hati dalam menjaga asupan saat hamil ya. (*)
Source | : | prevention |
Penulis | : | Pradipta R |
Editor | : | Fahrisa Surya |