BACA : Pasangan Suami Istri di Jerman Dipenjara Karena Jual Anaknya
Hal itu juga didengar oleh pihak Boeing dan apabila diloloskan maka biaya produksi pesawatnya juga akan terpengaruh.
Bukan itu saja, Enggar juga menyebutkan syarat lainnya, yakni Boeing harus menggunakan bahan bakar Bioavtur yang bahan dasarnya dari Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS).
"Boeing basically mau dan bisa menerima itu, dan akan didiskusikan secara internal," kata Enggar.
BACA : Polisi Ungkap Terbongkarnya Misteri Penculikan Hasni yang Hilang Selama 15 Tahun
Sekali lagi jika kesepakatan tercapai maka ini adalah momentum baik bagi kedua negara yang bisa menjadi potensi kerjasama skala besar.
Belum diketahui rincian terdiri dari jenis apa saja rencana memesan 2.500 unit pesawat dari Boeing tersebut, sebab Indonesia memang membutuhkan tambahan pesawat baik sipil dan non-sipil.
(*)
Source | : | kontan.co.id |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |