Laporan Wartawan Grid.ID, Andriana Oky
Grid.ID-Industri hiburan dunia kembali berduka.
Aretha Louise Franklin meninggal pada tanggal 16/8/2018 kemarin waktu setempat.
Aretha Franklin merupakan seorang penyanyi, pengarang lagu dan pianis asal Amerika Serikat.
Wanita yang dijuluki the Queen of Soul ini meninggal karena menderita kanker pankreas.
(BACA JUGA :Menilik Syair Asli Lagu Kebangsaan 'Indonesia Raya' yang Terdiri dari Tiga Stanza)
Aretha Franklin sempat menjalani operasi tumor pankreas pada tahun 2010 lalu dan terus menjalani hidupnya selama 8 tahun.
Franklin memang telah lama berjuang menjaga kesehatannya, termasuk dengan perjuangannya untuk berhenti dari kecanduan alkohol yang diakuinya dalam otobiografinya tahun 1999.
Meski kemajuan teknologi dalam bidang kesehatan telah berkembang dengan pesat, tapi kanker pankreas tetap menjadi salah satu jenis kanker yang paling sulit untuk diobati.
Kenapa?
(BACA JUGA :Sudah 2.200KM Jauhnya, Pria ini Baru Sadar Ada di Pesawat yang Salah)
Menurut seorang ahli onkologi Universitas San Francisco Dr Eric Collisson, menyebutkan bahwa sulit untuk mendeteksi orang yang terkena kanker pankreas.
Kanker pankreas terbukti sulit untuk dideteksi karena letak pankreas yang berada jauh dalam tubuh sehingga membuat gejala yang ditimbulkan sangat sedikit.
Ada dua bentuk kanker pankreas yakni adenokarsinoma dan neuroendokrin, dan Aretha Franklin menderita jenis neuroendokrin.
Dr Collison, menjelaskan bahwa meski bentuk tumor yang diidap oleh Aretha Franklin ini kurang mematikan, tapi dengan pola hidup dan pekerjaannya sebagai seorang penyanyi membuat Franklin kemungkinan sulit bertahan dengan perkembangan kanker pankreas.
(BACA JUGA :Rayakan Hari Merdeka, Endy Arfian Pilih Ziarah ke Makam Pahlawan)
Fakta, hanya 20 persen pasien kanker pankreas yang dapat bertahan hidup selama setahun setelah didiagnosis, dan hanya sekitar 7 persen yang bertahan hidup selama 5 tahun.
Dr Collison menjelaskan lebih lanjut bahwa, tidak ada mammogram untuk mendeteksi kanker pankreas seperti kanker payudara sehingga sulit untuk mendeteksi secara dini pertumbuhan dan perkembangannya.
Ketika dokter menemukan kanker pankreas, biasanya sel kanker tersebut telah bermetastasis dan menyebar ke bagian tubuh yang lain sehingga jadi lebih sulit untuk diobati.
Bahkan hingga saat ini, tidak tes skrinning untuk kanker pankreas.
(BACA JUGA :Fatin Shidqia Akhirnya Curhat Soal Kritikan dari Iis Dahlia)
Beberapa institusi termasuk Johns Hopkin University sedang bekerja untuk mengembangkan tes untuk kanker ini.
Selamat jalan Aretha Franklin. (*)
5 Tips Mudik Naik Bus Bareng Toddler Agar Tak Mudah Rewel, Pilih Kursi di Bagian Ini
Source | : | Daily Mail |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |