Sri mengatakan, ada banyak faktor yang membuat cakupan imunisasi rendah.
Salah satunya adalah menyebarnya pandangan antivaksin, baik yang karena alasan agama atau hanya ikut-ikutan saja.
(BACA JUGA : Unik! Rawon Balungan Bu Kades, Umbar Diskon 50% Buat Nasionalisme)
"Pandangan itu disebarkan melalui media sosial dan dipercaya banyak orang. Mereka sangat pintar memutar balikkan fakta," kata Ketua Indonesian Techinal Advisory Group on Immunization (ITAGI) ini.
Ditambahkan oleh Dr.dr.Hindra Irawan Satari SpA(K), kampanye soal manfaat vaksin memang harus terus diulang. “Kita harus terus konsisten.
Jangan malas dan bosan, karena itulah yang ditunggu oleh kelompok antivaksin,” tandas Hinki.
(BACA JUGA : Endy Arfian Ogah Dicap Sebagai Aktor Spesialis Horor)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Diimunisasi, Mengapa Ada Anak yang Tetap Sehat?" (Lusia Kus Anna/Kompas)
Penulis | : | None |
Editor | : | Dwi Ayu Lestari |