(Baca Juga :Ekspresinya Jadi Viral, Begini Sosok Feirel Banyu Dalam Video Jokowi)
"Mereka sadar bahwa mereka menggunakan ponselnya terlalu banyak, tapi mereka juga tidak dapat menghentikan diri mereka sendiri,"
"Mereka takut melewatkan apa pun yang mungkin terjadi pada sosial media mereka dan takut ketinggalan informasi yang sedang viral," lanjut Kuss.
Ini dapat menyebabkan gejala seperti menarik diri dari kehidupan sosial karena terlalu asyik dan nyaman berada di dunia maya yang mereka ciptakan sendiri.
Orang-orang mulai kehilangan kontrol atas waktunya dan tenggelam dalam ponsel cerdas beserta koneksi internet cepat mereka.
Angka penjualan ponsel zaman dulu dinilai sebagai awal yang baik karena banyak pengguna yang mulai merasa lelah dengan tekanan dari media sosial.
Seperti Erskine yang merasa bahwa menggunakan ponsel sederhana tanpa internet bisa membuat hidupnya merasa lebih baik dan jauh dari konflik.
(Baca Juga :Kasus Papin Bersaudara, Dikenal Brutal Hingga Pengaruhi Karya Sastra)
Ponsel zaman dulu hanya bisa digunakan untuk berkirim pesan dan menerima telepon secara tradisional dan itu artinya, Anda juga tidak akan bisa membuka Instagram di ponsel itu.
Meski tak digunakan secara utuh 100% dan biasanya orang masih tetap memiliki ponsel cerdas selain ponsel zaman dulu, Anda bisa belajar mengontrol kebutuhan Anda terhadap media sosial dan ponsel dengan cara ini.
Apakah kamu setuju dengan hal tersebut?(*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Ponsel Zaman Dulu Tanpa Internet Kembali Laris, Ternyata Ini Pemicu Utamanya
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |