Sehingga tumbuhnya bulu ketiak tidak semata-mata dinilai pengganggu tetapi juga mampu membatasi dan meminimalisir adanya gesekan berlebih yang menyebabkan luka akibat gesekan.
2. Mampu menutupi bagian tubuh yang terbuka dengan arteri vital.
Tumbuhnya bulu ketiak mampu melindungi organ vital di sekitar bulu ketiak seperti payudara agar tidak terpapar racun yang muncul dari luar tubuh.
3. Mampu memfasilitasi pelepasan feromon seks.
Feromon merupakan hormon reproduksi yang mampu menarik lawan jenis untuk mendekat.
Meski pada manusia, hormon ini tak terlalu berfungsi, tetapi hormon feromon juga mampu memberi tanda timbulnya suatu gejala gangguan kesehatan melalui bau ketiak atau bau badan.
(BACA JUGA : 7 Potret Cantik Thalia Gracia Karno, Putri Sulung Suti Karno yang Baru Saja Bertunangan)
Hal ini karena bau ketiak orang satu sama lain berbeda, dan setiap gejala gangguan kesehatan yang muncul juga dapat diidentifikasi.
Sampai saat ini, memang masih jadi perdebatan bagaimana baiknya perawatan bulu ketiak.
Tetapi jika terlalu sering mencukur bulu ketiak, kulit akan lebih cepat iritasi, muncul ruam, bahkan peradangan karena gesekan pisau cukur atau kurang higienisnya pisau cukur.
Menurut Dr. Mona Gohara, profesor klinis dermatologi di Universitas Yale mengatakan, "Sebenarnya tidak ada alasan biologis untuk menghilangkan rambut itu."
"Ada asosiasi palsu bahwa rambut tidak berbulu sama dengan kebersihan, tapi itu tidak benar-benar selama ketiak bersih," tambah Gohara. (*)
Artikel ini pernah tayang di Nakita.grid.id dengan judul "Bikin Tak Percaya Diri, Ternyata Ini Untungnya Moms Memiliki Bulu Ketiak!" (Cynthia Paramitha Trisnanda/Nakita)
Penulis | : | None |
Editor | : | Dwi Ayu Lestari |