Pada lirik versi tahun 1973 tertulis, "Goodbye Norma Jeane, though I never knew you at all" (selamat tinggal Norma Jeane, meskipun aku tak pernah mengenalmu).
Dalam lirik versi tahun 1997 diubah menjadi, "Goodbye England's rose, may you ever grow in our hearts" (selamat jalan 'Mawar Inggris', kau akan selalu ada di hati kami).
Aslinya, lirik menggambarkan kehidupan Marilyn Monroe yang bergelora. Semua lirik diubah untuk mencerminkan kehidupan Putri Diana sebelum kematian tragisnya.
Baca Juga : 3 Tren Kecantikan dari New York Fashion Week 2019 yang Bisa Ditiru Wanita Indonesia
BACA JUGA: Tampil Perdana di Bulan Agustus, Meghan Markle Lagi-lagi Langgar Etika Kerajaan Inggris
Judul Candle in the Wind ditetapkan karena Taupin terinspirasi oleh frasa yang ia dengar dari seseorang untuk menggambarkan Janis Joplin -yang meninggal karena overdosis heroin pada 1970.
Elton John Menyanyikan Candle in the Wind di Pemakaman Diana
Diana dan Elton telah berteman sejak 1981, ketika sang penyanyi tampil di pesta ulang tahun Pangeran Andrew di Kastil Windsor.
Elton sangat terkejut mendengar kabar Diana tewas dalam kecelakaan di Paris pada 31 Agustus 1997.
Padahal, sebulan sebelumnya Elton mendapat penghiburan dari Sang Putri di pemakaman seorang teman dekat.
BACA JUGA: Unggah Foto Diri, DJ Marshmello Sebut 'Pak Eko' dalam Captionnya!
Setelah mendapat kabar kematian Diana, Elton diminta oleh keluarga agar menulis penghormatan untuk Diana.
Jennifer Coppen Akui Berat Badannya Turun hingga Pernah Terpikir Ingin Mengakhiri Hidup Sepeninggal Dali Wassink: Terlintas di Otakku
Source | : | youtube,ibtimes,The Sun |
Penulis | : | Hastin Munawaroh |
Editor | : | Hastin Munawaroh |