Laporan Wartawan Grid.ID, Chandra Wulan
Grid.ID - Umat Islam akan segera menyambut kedatangan tahun baru.
Tahun ini, 1 Muharram 1440 H jatuh pada tanggal 11 September 2018.
Terdapat beberapa perbedaan, tentu, tapi itu biasa.
Ada yang memutuskan tanggal 10, ada yang tanggal 11.
Baca Juga : 2 Tahun Berpisah dengan Angel Karamoy, Begini Kabar Mantan Suaminya, Steven Rumangkang Sekarang
Terlepas dari semua itu, kedatangan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 H ini baiknya disambut dengan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Di antara beberapa amalan yang dianjurkan, salah satunya adalah berpuasa.
Dilansir Grid.ID dari laman resmi Nahdlatul Ulama, Muharram termasuk bulan yang dimuliakan Allah SWT.
Saking mulianya, ia dijuluki dengan syahrullah (bulan Allah).
Baca Juga : Al Ghazali Jadi Sorotan Gara-gara Pakai Batik di Pengajian, Maia Estianty Buka Suara
Muharram dikatakan mulia karena di dalamnya terdapat amalan sunah yang sangat dianjurkan untuk melakukannya.
Amalan sunah yang dimaksud ialah puasa.
Hadis riwayat Abu Hurairah:
Artinya, "Seseorang datang menemui Rasulullah SAW, ia bertanya, ‘Setelah Ramadhan, puasa di bulan apa yang lebih afdhal?' Nabi menjawab, ‘Puasa di Bulan Allah, yaitu bulan yang kalian sebut dengan Muharram,” (HR Ibnu Majah).
Baca Juga : Pamer Baby Bump Ardina Rasti, Arie Dwi Andhika Tuliskan Lirik Lagu Romantis!
Dalam hadis riwayat Muslim disebutkan sebagai berikut.
“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan ialah puasa di bulan Allah, Muharram.”
Al-Qurthubi, seperti yang dikutip As-Suyuthi dalam Ad-Dibaj ‘ala Shahih Muslim menjelaskan:
Artinya, “Puasa Muharram lebih utama dikarenakan awal tahun. Alangkah baiknya mengawali tahun baru dengan berpuasa, sebab puasa termasuk amalan yang paling utama.”
Memperbanyak puasa di bulan Muharram disunahkan untuk mengawali tahun baru.
Baca Juga : 4 Hal yang Bisa Memengaruhi Siklus Menstruasi Wanita, Sudah Tahu?
Selain awal tahun, dalam banyak hadits juga disebutkan bahwa tanggal 10 Muharram dianjurkan untuk berpuasa.
Sebab itu, Zainuddin Al-Malibari dalam Fathul Mu’in mengatakan,
“Bulan utama untuk berpuasa setelah Ramadhan adalah asyhurul hurum (bulan-bulan mulia).
Sementara di antara asyhurul hurum itu bulan Muharram adalah yang paling utama, kemudian Rajab, Dzulhijah, Dzulqa’dah, Sya’ban, dan puasa ‘Arafah. Wallahu a’lam."
(*)
Source | : | NU Online |
Penulis | : | Chandra Wulan |
Editor | : | Chandra Wulan |