Laporan Wartawan Grid.ID, Andika Thaselia Prahastiwi
Grid.ID - Tak ada yang menyukai atmosfir yang diciptakan oleh peperangan, termasuk gadis 14 tahun ini.
Hanin al-Asaadi adalah remaja yang duduk di bangku kelas 8 (SMP) di Sanaa, Yaman.
Keluarganya harus tinggal di bawah tekanan serentetan teror akibat Perang Saudara di Yaman sejak Maret 2015 lalu.
Hanin al-Asaadi adalah satu dari 4 bersaudara yang terdiri dari kedua kakaknya, Khulood (17) dan Asma (16), lalu adiknya, Yousef (5).
Ayahnya, Mohammad al-Asaadi adalah mantan wartawan yang kini bekerja di United Nations Emergency Children's Fund atau yang lebih dikenal dengan sebutan UNICEF.
Baca Juga : Tak Pulang ke Rumah Selama 5 Hari, Murid SD di Blitar Mengaku Dilecehkan oleh 8 Pria
Bersama sang Istri, Shams, Mohammad al-Asaadi harus rela membesarkan keempat anak mereka di dalam kungkungan medan pertempuran.
Meskipun tinggal di ibukota Yaman, namun dalam kehidupan sehari-hari, Hanin al-Asaadi dan ketiga saudaranya tetap akrab dengan serentetan pengeboman dan baku tembak, tak terkecuali ketika berangkat sekolah.
Beberapa waktu yang lalu, Hanin al-Asaadi berbagi pengalamannya melalui sebuah surat yang dia kirim dan kemudian dimuat oleh BuzzFeed News.
Melalui surat yang dimuat dalam artikel terbitan 28 Agustus 2018 lalu itu, Hanin al-Asaadi menceritakan bagaimana rasanya berangkat sekolah saat tengah terjadi peperangan.
Mungkin gambaran ini masih terlalu abstrak bagi masyarakat yang tinggal di tempat yang relatif kondusif.
Inilah Wajah Pemenang Lomba Mirip Nicholas Saputra, Kantongi Rp500 Ribu, Mata dan Hidung Plek Ketiplek?
Source | : | BuzzFeed News |
Penulis | : | Andika Thaselia |
Editor | : | Andika Thaselia |