"Sebagian besar sahabatku sudah mengungsi dan aku sudah tidak melihat mereka lagi sejak perang (maaf) sialan ini dimulai," ungkapnya.
Baca Juga : Setelah 13 Tahun Akhirnya FBI Temukan Sepatu Rubi yang Hilang Dicuri
Bahkan, dari jumlah murid sekelas yang awalnya berjumlah 30 orang, sekarang hanya tinggal kurang dari setengahnya saja.
Hanin al-Asaadi masih teringat ketika dulu berangkat sekolah dengan perasaan tenang dan riang gembira, tapi kini perang sudah mengubah segalanya.
"Sekarang bom jadi 'kejutan' saat kami berangkat sekolah, atau di tempat-tempat yang tak terduga seperti contohnya, taman."
Hanin al-Asaadi sendiri pernah mengalami sendiri betapa mengerikannya sebuah teror bom saat sedang berlibur bersama keluarganya di sebuah taman.
"Beberapa bulan yang lalu kami memutuskan untuk melakukan hal yang berbeda dan pergi ke taman (Fun City), kami pergi ke sana untuk bersenang-senang tapi bom justru mengubah segalanya, semua pengunjung taman langsung berhamburan ke pintu keluar," tulis Hanin al-Asaadi.
Baca Juga : 5 Penyebab Rupiah Melemah dan Tembus Rp 15 Ribu Rupiah per Dolar AS
Memori ini tentu melekat erat di ingatannya.
"Taman menjadi tak karuan, kami terus berlarian, kami baru akan naik bus untuk pulang ke rumah tapi bom ketiga meledak," lanjutnya.
Yang terjadi setelahnya mungkin mirip dengan adegan-adegan peperangan yang akan kamu lihat di film.
5 Arti Mimpi Melihat Ular Besar, Awas Tanda Peringatan Akan Bahaya dan Ancaman!
Source | : | BuzzFeed News |
Penulis | : | Andika Thaselia |
Editor | : | Andika Thaselia |