Stupa terbesar berada di lantai teratas. Arsitek Borobudur memakai stupa-stupa itu sebagai titik tanda jam.
Baca Juga : Hindari 3 Makanan Ini Agar Kamu Tidak Sakit Liver Seperti Faldy Albar
Baca Juga : Jangan Makan Daging Ayam Kalau Ciri-cirinya Seperti Ini, Bisa Timbulkan Kematian
Jarum jam-nya berupa bayangan sinar Matahari yang disebabkan stupa terbesar. Ya, bayangan stupa terbesar selalu jatuh dengan tepat di stupa lantai bawah.
Tak hanya itu, Candi Borobudur juga merupakan petunjuk arah yang sangat tepat. Tanpa bantuan kompas dan GPS.
Seperti diketahui, Matahari memang terbit di arah timur. Namun, tidak selalu tepat di titik timur.
Matahari hanya terbit benar-benar di titik timur dalam dua kali setahun. Yaitu sekitar tanggal 20-21 Maret dan 22-23 September.
Nah, arsitek Borobudur rupanya sudah mengetahui titik timur yang benar. Oleh karena itu,
Candi Borobudur juga dibangun menghadap titik utara dan selatan dengan sangat tepat.
Artikel ini pernah tayang di Intisari.grid.id dengan judul,"Misteri Jam Raksasa di Candi Borobudur, Bukti Bahwa Mahakarya Wangsa Syailendra Ini Memang Penuh 'Keajaiban'"
Profil Elza Syarief, Pengacara Shella Saukia yang Ditunjuk untuk Lawan Doktif, Ternyata Musuh Bebuyutan Nikita Mirzani
Penulis | : | None |
Editor | : | Nailul Iffah |