Sekarang, banyak jalan dan bangunan dibangun, dan semua bentuk transportasi telah direnovasi.
Banyak peralatan listrik digunakan untuk memonitor aliran manusia dan modal.
GIZ (Kerjasama Teknis Jerman) misalnya memberikan dukungan teknis dan keuangan untuk memetakan semua moda transportasi umum di Thailand dan wilayah lain di negara ini.
Selain itu, USAID, UNEP, UNDP, dan FAO memberikan dukungan dalam pengembangan di setiap aspek terutama kebijakan dan perencanaan.
Baca Juga : Saat Penangkapan Ozzy Albar, Polisi Tidak Mengetahui Targetnya Lagi-Lagi Anggota Keluarga Albar
4. Pendidikan Dasar yang Buruk
Seperti yang Anda ketahui, pendidikan adalah sumber utama untuk mobilitas sosial.
Orang yang diajar cenderung memotivasi diri sendiri dan menolak stres dan ketegangan.
Di Thailand, hampir semua guru tidak terlatih untuk mengajar mata pelajaran tertentu sehingga tidak tahu bagaimana menerapkan pengetahuan yang ada ke dalam konteks yang benar.
Ada beberapa kesenjangan antara "guru, siswa dan masyarakat".
Baca Juga : 7 Wisata Alam di Kampung Halaman Shinta Bachir, Nomor 6 Bak Giant's causeway Irlandia
Rendall Koh dari Quora yang bekerja di perusahaan Jepang juga ikut memberikan komentarnya.
Rendall mengatakan Thailand tidak benar-benar miskin tetapi distribusi kekayaan memanglah tidak seimbang.
"Inflasi juga merupakan masalah."
"Keadaan semakin mahal tetapi gaji menjadi stagnan."
"Anda juga akan melihat sekelompok orang yang berpendidikan sangat rendah yang mungkin tidak dapat memperoleh pekerjaan sama sekali," katanya.(*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Negara Tetangga Indonesia Ini Kini Masuk dalam Daftar Negara Miskin, Kok Bisa?
5 Tips Sebelum Meninggalkan Rumah untuk Mudik Lebaran 2025, Hunian Tetap Aman Jaya Selama Idul Fitri
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |