Hal itu menyebabkan berat badan seseorang meningkat.
Untuk bisa tetap mengonsumsi susu, orangtua bisa memilih opsi jenis susu lainnya.
Misalnya, jika biasanya anak diberi minum susu bubuk atau susu kotak biasa yang mengandung banyak gula, maka kini orangtua bisa menggantinya dengan susu segar atau skim milk.
Susu segar memiliki kalori yang lebih rendah dan lebih alami dibandingkan jenis susu lainnya, sehingga bisa membantu anak menurunkan berat badan.
Pada beberapa kasus, orangtua terkadang sulit mengontrol anaknya yang sangat senang minum susu.
Padahal, anak-anak tersebut memiliki berat badan yang berlebih.
Pada kondisi seperti itu, kata Matthew, orangtua tetap harus membatasi konsumsi susu anak.
Setiap anak dianjurkan mengonsumsi dua gelas susu sehari.
Sementara jumlah konsumsi susu bagi anak di bawah dua tahun bergantung pada berat badannya.
Jumlah susu yang berlebihan, menurut dia, tidak baik bagi kesehatan dan bisa membuat anak gemuk.
Sehingga, orangtua perlu membatasinya.
“Walaupun susu sehat dan bagus, terlalu banyak susu bisa membuat orang tidak sehat."
"Jadi walaupun anak nangis, tetap harus ada batasan dan tidak perlu diberikan terlalu banyak susu,” tutur dia.
Matthew menganjurkan agar orangtua mengarahkan anaknya yang mengalami kegemukan untuk melakukan banyak aktivitas fisik atau berolahraga untuk membakar kalori.
Selain itu, anak dengan obesitas harus menghindari makanan olahan. “Lebih baik makan makanan sehat dan alami,” tutur dia. (Nabilla Tashandra/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anak Obesitas, Masih Bolehkah Minum Susu?"
Penulis | : | None |
Editor | : | Fahrisa Surya |