Dalam metode pertama, Profesor Meharg menggunakan metode satu gelas beras, dua gelas air, metode yang umum digunakan.
Hasilnya, masih ada jejak racun arsenik dalam nasi tersebut.
Lalu tes kedua, ia menggunakan lima gelas air untuk satu bagian beras.
Dengan cara ini nasi memang menjadi lebih lembek seperti bubur tapi tingkat racun arsenik di dalamnya hampir setengahnya.
Baca Juga : Yuk Kepoin Tips Mencuci Muka yang Benar Sebelum Tidur, Jangan Lupa!
Sementara pada metode ketiga, sebelum dimasak, beras direndam semalaman. Prof. Meharg menemukan bahwa cara ini bisa menurunkan racun arsenik hingga 80%.
Lalu bagaimana cara yang paling aman digunakan untuk memasak nasi?
Cara paling aman untuk memasak nasi adalah dengan merendamnya semalaman.
Kemudian cuci dan bilas sampai airnya bersih, sebelum mengeringkannya dengan baik dan direbus dalam panci, dengan rasio lima bagian air untuk satu bagian beras.
Menurut penelitian pada 2014 dari Channel 4's Dispatches dan Institute for Global Food Security, sekitar 58% produk berbasis beras di Inggris mengandung kadar arsenik yang tinggi. (Fadhila Afifah/Nakita)
(Artikel ini pernah tayang di Nakita dengan judul "Masak Nasi Seperti Ini Masih Meninggalkan Arsenik, Berikut yang Benarnya")
5 Arti Mimpi Memelihara Kucing Oren di Rumah, Ternyata Jadi Pertanda Bakal Ada Kesempatan Baru yang Datang? Simak Penjelasannya
Source | : | nakita |
Penulis | : | None |
Editor | : | Linda Fitria |