Pulau yang akan dinginggahi oleh RSTKA untuk memberi pelayanan kesehatan secara gratis kepada masyarakat setempat meliputi Pulau Moyo, Alor, Lurang, Weter, Kisar, Leti, Moa, Lakor, Luang Barat dan Timur, Sermata, Masela, Babar, Banda, Ambon dan Wakatobi sebagai titik akhir.
“Dengan belasan pulau yang akan disinggahi serta lamanya ekpedisi, hampir dipastikan ada ribuan pasien yang akan kami tangani,” kata dr. Agus, yang sangat paham dengan kawasan Indonesia timur mengingat sejak dokter umum dan dokter spesialis bertugas di kawasan Indonesia Timur.
Kapal RSTKA dengan panjang 27 meter dengan lebar 7,2 meter dengan Kapten Mudasir yang dibantu oleh lima orang ABK tersebut akan didukung puluhan dokter baik dari Surabaya serta dokter dari rumah sakit di kota terdekat.
Tim akan memberi pelayanan pengobatan umum sampai melakukan berbagai operasi.
Mulai dari operasi katarak, hernia, tumor jinak, teroid, amandel, persalinan caesar, bibir sumbing, bedah tulang, tumor jinak dan lainnya.
Baca Juga : Rumah Sakit Terapung dan Kisah Pengobatan Ribuan Pasien di Pulau Terpencil
“Karena dalam misi ini RSTKA melibatkan selain dokter umum, juga ada dokter anak, internist, bedah tulang, saraf, dokter anestesi, dan masih dibantu lagi oleh perawat, serta penyuluhan kesehatan dari mahasiswa fakultas kesehatan masyarakat,” kata dr. Henry (Wadir Pelayanan dan Operasional RSTKA).
Di dalam RSTKA sendiri dilengkapi dengan berbagai fasilitas mulai dari ruang operasi, kamar obat, kamar pemulihan pasien paska operasi.
Untuk kamar operasi disetting dengan standar rumah sakit pada umumnya kedap dan steril.