Grid.ID - Islamic State of Iraq and The Levant atau biasa dikenal dengan ISIS merupakan kelompok gerakan pengacau keamanan yang lahir tahun 1999 di Irak.
Tujuan dari ISIS sendiri adalah menciptakan sebuah negara dengan sistem yang mereka anut dengan menggunakan kekerasan sebagai jalannya.
Suriah dan Irak sudah dirongrong keamanan negerinya karena masuknya simpatisan dan militan ISIS ke dalam negara mereka.
Sialnya bagi ISIS, di Suriah mereka harus menghadapi rezim Assad dan sekutunya Rusia yang tak kalah kejamnya.
Baca Juga : Diserang ISIS Saat Parade Militer Berlangsung, Presiden Iran Bersumpah Bakal Memberikan Balasan
Untuk Irak militan ISIS lebih runyam lagi masalahnya.
Mereka harus berhadapan dengan tentara koalisi Sekutu yang mempunyai persenjataan lengkap.
Dikutip dari Rudaw, Minggu (23/9) pada awal bulan ini pasukan Prancis yang tergabung dengan koalisi Sekutu di Mosul, Irak membombardir habis-habisan konsentrasi ISIS di sana.
Seorang Jurnalis France24, Wassim Nasr melaporkan bahwa militer Prancis memang memerangi ISIS di dua Front, yakni Irak dan Suriah.
Untuk menggempur militan ISIS, militer Prancis mengandalkan pada dua buah alutsista yaitu MRAP lapis baja Nexter Aravis dan artileri swa-gerak Nexter Caesar.
Terkhusus untuk Nexter Caesar, artileri dengan meriam ukuran 155mm buatan GIAT Industries ini amat ditakuti oleh militan ISIS.
Baca Juga : Tes Kepribadian : Yang Dilihat Pertama Kali Mengindikasikan Seberapa Tua Usia Anda
Bagaimana tidak membuat keder militan ISIS, meriam Caesar dapat menyasar tepat sasaran dari jarak 40 kilometer jauhnya dan dapat menghancurkan area seluas 3 Ha.
Bisa dikatakan sebelum militan ISIS tahu dimana posisi artileri itu berada, munisi Caesar sudah menerjang mereka duluan.
Hal inilah yang membuat militan ISIS alergi jika sudah mengetahui lawannya memiliki Nexter Caesar.
Angkatan darat Prancis yang sadar jika militan ISIS amat takut dengan Caesar tak menyia-nyiakannya.
Mereka lantas selalu melibatkan artileri ini di setiap operasi tempurnya memberangus ISIS.
Laporan terakhir, Prancis dengan Caesarnya menggempur ISIS di kota Hajin, Suriah pada 16 September lalu.
Baca Juga : Alami Luka Serius di Wajah Saat Bayi, Perubahan Wajah Pria ini Bikin Haru
Tak kurang lebih dari 70 tembakan munisi dimuntahkan ke pertahanan ISIS.
Tak butuh waktu lama, militan ISIS di kota Hajin lari pontang-panting dihujani tembakan yang datang dari atas.
Nah, cap Battle Proven Nexter Caesar di palagan Irak dan Suriah ini rupanya ikut menarik minat Indonesia.
Lantas Indonesia membeli 37 unit Nexter Caesar dari Prancis seharga 240 juta dolar AS yang dikirim secara bertahap dari tahun 2012-2017.
Sekarang ke-37 unit Caesar ini dioperasikan oleh Batayon Artileri Medan Kostrad TNI AD. (Seto Aji/Grid.ID)
Source | : | Rudaw.net,army technology |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |