"Jadi kita kayak yang paling memungkinkan untuk mengubah itu ya intonasinya, bagaimana beliau berbicara. Caranya beliau berdialog, bagaimana ada lengkungannya, ada iramanya," ungkap Luna.
Beruntung film Suzzanna: Bernapas Dalam Kubur ini mengambil setting tahun 1980-an di mana pemilihan bahasanya juga berbeda.
Hal ini cukup memudahkan Luna.
Baca Juga : Campurkan Garam ke Dalam Shampo, dan Rasakan Manfaat Besarnya Berikut
Tawa khas Suzzanna saat menakuti orang juga menjadi konsentrasi khusus Luna untuk ditampilkan dalam film.
"Karena filmnya banyak banget dan karena ini cerita yang baru, aku enggak bisa ngikutin plek ketiplek di filmnya beliau. Jadi aku harus ngambil per-part, ini per-part aku sampai. Saat aku takutin orang, ketawanya ini nih," paparnya.
Harus Melotot dalam Waktu yang Lama
Kesulitan lainnya adalah saat Luna harus berlama-lama melotot menatap mata lawan mainnya pada filmnya Suzzanna : Bernapas dalam Kubur.
Ya, mata melotot memang menjadi ciri khas karakter dari Suzzanna.
Baca Juga : Perencanaan Keuangan Keluarga Indonesia Untuk Pendidikan Terbaik Bangsa
"Jadi memang setiap film bunda ada yang tidak melotot. Sudah jadi ciri khas dengan tolak pinggang jadi ciri khas," ujar Luna Maya saat Grid.ID jumpai di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (24/9/2018).
Tetapi menurutnya, ada perbedaan antara ia dengan Suzzanna.
Berjuang Halalin Pacar di Jepang dan Sudah Dilamar, Pria Wonogiri Berujung Ditinggal Nikah: Tak Kusangka
Source | : | Sajian Sedap |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |