Bukan tanpa alasan, peneliti menduga pada golongan darah O terdapat agen pembekuan darah yang disebut faktor von Willebrand dimana kadarnya lebih rendah pada golongan darah ini.
Kondisi tersebut berakibat fatal, dimana saat pasien terluka atau mengalami pendarahan hebat maka akan lebih sulit berhenti.
Jika pasien dengan golongan darah O terluka, lukanya akan sulit tertutup akibat kurangnya gen pembekuan darah yang dimiliki pasien.
Hal inilah yang tentunya menigkatkan risiko untuk pasien meninggal, jika mengalami sesuatu yang tak diinginkan dan tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Baca Juga : Rumah Adat Nias Jadi Salah Satu Rumah yang Bersahabat dengan Gempa
Kendati tak ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengubah hal yang memang sudah merupakan 'bawaan lahir' ini, namun penelitian ini bisa menjadi petunjuk untuk tenaga medis mengambil tindakan yang tepat dan tanggap khususnya untuk pasien dengan golongan darah O.
Misalnya, mengontrol perawatan kritis bagi pasien untuk menghindari risiko sebanyak mungkin.
Selain itu, petugas medis sebaiknya tidak selalu memberi transfusi darah dengan golongan darah O.
Golongan darah O adalah rhesus negatif yang paling laris untuk dijadikan transfusi karena golongan darah ini paling bisa diterima oleh semua golongan.
Padahal dengan gen pembekuan darah yang rendah, tentu akan menghambat proses penutupan luka.
Lebih lanjut, Takayama dan timnya juga masih akan terus melakukan penelitian terkait hasil yang didapat kali ini.
Penelitian diperlukan untuk mengonfirmasi apakah ada perbedaan gen pembekuan darah khususnya untuk rhesus negatif dan rhesus positif.
Di Inggris dan Amerika Serikat, golongan darah O adalah golongan darah paling umum.
Sekitar 47% penduduk Inggris memiliki golongan darah O, Amerika Serikat memiliki 45% dari populasi yang bergolongan darah o juga. (*)
Artikel ini pernah tayang di Nakita.grid.id dengan judul,"Studi: Pemilik Golongan Darah O Lebih Berisiko Meninggal Saat Kecelakaan, Ini Penyebabnya!"
Dulu Tinggal di Pelosok Nusantara, Betrand Peto Ngaku Tak Pernah Makan Apel, Kini Bisa Makan Sekali Langsung 4 Kilo
Penulis | : | None |
Editor | : | Nailul Iffah |