Grid.ID - Belakangan ini heboh beredar video yang cukup mengejutkan publik. Bagaimana tidak, dalam video tersebut diperlihatkan jika kopi luwak kemasan dapat terbakar bila didekatkan dengan api.
Info yang beredar itu pun menyebutkan bahwa kopi luwak kemasan yang dapat terbakar bila didekatkan api ini mengandung bubuk mesiu.
Hal ini pun langsung menjadi viral dan banyak masyarakat yang kemudian saling mengingatkan akan bahaya kopi tersebut.
Baca Juga : Unggah Foto Lawas, Wajah Sule Dianggap Mirip Rizky Febian, Masa Sih?
Dalam video yang beredar, ditunjukkan sebuah percobaan bahwa bubuk kopi luwak kemasan tersebut dapat membuat api semakin membesar dan terbakar.
Hasil percobaan ini kemudian menjadi ramai diperbincangkan masyarakat.
Tapi tahu kah, hal ini serupa dengan pemberitaan mengenai kerupuk yang mengandung plastik sehingga bisa dibakar pada 2016 silam.
Berita ini pun juga membuat masyarakat menjadi heboh.
Namun, ternyata hal tersebut tidaklah benar.
Baca Juga : Jadi Duta Kanker Serviks, Wulan Guritno Kampanye Ke Calon Pasutri
Melalui rilisnya di website resmi, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan penjelasan terkait isu tersebut.
Penjelasan tersebut diberi judul "Penjelasan Badan POM - Terkait Isu Produk Pangan yang dapat Menyala jika Terbakar" yang diterbitkan pada 3 Maret 2016.
Menurut penjelasan BPOM, bahan makanan yang dapat terbakar dikarenakan adanya rantai karbon dan lemak atau minyak yang terkandung dalam makanan tersebut.
Berikut penjelasan dari BPOM seperti dilansir dari laman pom.go.id.
Baca Juga : Terbukti! Orgasme Dapat Membakar Kalori dengan Cepat
Sehubungan dengan pemberitaan di berbagai media sosial mengenai produk pangan yang dapat menyala jika dibakar, Badan POM memandang perlu memberikan penjelasan sebagai berikut:
1. Bahwa produk pangan yang memiliki rantai karbon (ikatan antar atom karbon) serta mengandung lemak/minyak dengan kadar air rendah, terutama yang berbentuk tipis dan berpori, seperti kerupuk, krekers, dan makanan ringan lainnya pasti akan terbakar/menyala jika disulut dengan api.
2. Bahwa produk pangan yang terbakar/menyala tersebut tidak dapat membuktikan adanya kandungan plastik dan/atau lilin di dalam produk pangan.
3. Bahwa untuk membuktikan adanya kandungan plastik dan/atau lilin diperlukan pengujian lebih lanjut di laboratorium.
4. Bahwa Badan POM telah melakukan evaluasi keamanan, mutu, dan gizi pangan termasuk terhadap semua bahan yang digunakan untuk pembuatan pangan olahan sebelum pangan tersebut diedarkan dengan nomor izin edar Badan POM (MD atau ML).
Baca Juga : Dapat Penghargaan Sebagai Selebriti Cantik dan Fashionable, Nindy Akui Centil Sejak Kecil
5. Sebagai perlindungan terhadap masyarakat, Badan POM terus melakukan pengawasan terhadap kemungkinan beredarnya produk yang tidak memenuhi syarat.
Melalui penjelasan tersebut, bisa diambil kesimpulan serupa pada berbedarnya video kopi yang terbakar itu.
Kopi yang dapat terbakar tersebut bukan karena mengandung bubuk mesiu.
Melainkan karena senyawa kimia yang terkandung di dalamnya.
Kopi luwak kemasan yang beredar bisa terbakar tersebut memiliki kandungan bubuk krimer yang di dalamnya terkandung lemak nabati.
Baca Juga : Masjid ini Bertahan Saat Gempa Palu, Sedangkan Bangunan Lain Ambruk
Selain itu juga terdapat unsur gula yang salah satu rumus kimia penyusunnya adalah C (karbon).
Lemak nabati dan karbon merupakan zat yang bisa terbakar bila terkena api.
Sehingga seperti dalam video yang beredar tersebut di mana kopi luwak kemasan itu terlihat terbakar jika terkena api, tidaklah menunjukan adanya kandungan zat berbahaya seperti lilin, atau pun plastik.
Kabar serupa mengenai kopi yang terbakar tersebut ternyata juga pernah booming pada 2016 lalu.
Hingga ada yang membuat penjelasan mengenai kebenaran ilmiah terbakarnya kopi tersebut, Moms.
Hal ini terdapat pembuktian dengan eksperimen yang dilakukan oleh Irvan Setiadi Kartawiria dan temannya, Harnaz.
Irvan dikenal sebagai seorang komika yang juga merupakan seorang dosen dan scientist. Ia merupakan lulusan dari Institut Teknologi Bandung.
Eksperimen ini dijelaskannya dalam sebuah video yang diunggahnya di channel Youtube KimiaSutra dengan judul 'Episode 3 - Creamer meledak? #Kimiasutra'.
Baca Juga : 6 Tahun Vakum, Zaskia Adya Mecca Mendadak Rindu Syuting Lagi
Irvan bersama temannya melakukan percobaan dengan menyemburkan bubuk tepung kanji, krimer, dan kopi ke api yang menyala.
Hasilnya, terlihat api semakin membesar ketika ditaburi bubuk-bubuk tersebut.
Irvan pun menjelaskan bahwa berbagai jenis makanan yang berbentuk serbuk bisa menimbulkan ledakan atau membuat terbakar bila terkena api.
"Semua bahan powder, bubuklah ya, mau itu tepung terigu, tepung kanji, creamer, susu bubuk asal dia cukup kering ya semua bisa membuat api yang besar seperti itu," terang Irvan.
Baca Juga : Melalui Instagram, Andrew White Ungkap Masalah yang Harus Dihadapi Seorang Suami
Irvan pun menjelaskan bahan-bahan itu pun bisa meledak bila ditempatkan atau ditahan pada wadah kecil.
Ia juga menjelaskan bahwa untuk bisa membuat sesuatu terbakar atau meledak ada tiga unsur, yaitu ada bahan bakar, oksigen, dan api.
Menurut penjelasanya, semua jenis serbuk (terutama yang berbahan organik/alami) bisa membuat api menyala atau terbakar.
Jadi tidak ada hubungannya bahan creamer yang menyebabkan eksplosif dengan bahaya atau tidaknya kopi tersebut.
Terigu, creamer, susu, kopi, dan tepung nabati lainnya memang mengandung zat ledak, tetapi bukan karena bisa meledak sehingga menjadi bahaya bagi tubuh, seperti dikutip dari video Kimiasutra tersebut.
Baca Juga : Kalahkan Roy Kim, GOT7 Kembali Raih Kemenangan Lewat Singel Lullaby
Sehingga kopi-kopi kemasan yang dijual dipasaran tersebut seharusnya sudah cukup aman untuk dikonsumsi.
Karena semuanya sudah melewati pemeriksaan badan POM yang menguji makanan.
Demikian juga halnya pada produk-produk makanan lainnya yang terkandung unsur tepung dan memiliki unsur karbon di dalamnya.
Jika dibakar bahan makan tersebut juga akan terbakar seperti biskuit, kerupuk, krekers beras, dan makanan lainnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Nakita dengan judul Viral Kopi Luwak Terbakar Seperti Mesiu, Berikut Penjelasan Ilmiahnya
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | nakita |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |