Sementara guncangan gempa bumi yang kedua dilaporkan dirasakan di Waingapu dengan skala intensitas II SIG-BMKG (III MMI).
Informasi ini pun sudah di rilis oleh BMKG melalui akun instagramnya @infobmkg satu jam yang lalu.
Dalam keterangan itu juga, Kepala Pusat gempa bumi dan tsunami BMKG
Rahmat Triyono, S.T., Dipl. Seis, M.Sc mengatakan penyebab dan jenis gempa bumi yang terjadi di Sumba Timur tersebut.
Baca Juga : Perkembangan Motif Batik di Indonesia, dulunya Hanya Sehelai Kain Kini Jadi Motif Makanan dan Furnitur
"Hari Selasa, 2 Oktober 2018 di wilayah Samudera Hindia Selatan Bali-Nusa Tenggara mengalami dua kali gempa bumi pada pukul 06.12.03 WIB dan 06.27.08 WIB."
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki kekuatan M=5,2 dan M=5,3. Episenter gempabumi pertama terletak pada koordinat 10,65 LS dan 120,18 BT, sementara episenter gempabumi kedua terletak pada koordinat 10,54 LS dan 120,20 BT arah selatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur pada kedalaman 10 km."
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter pada kedua gempa bumi tersebut, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia menyusup di bawah Lempeng Eurasia."
Baca Juga : Gempa Palu : Potret Wawali Pasha, dari Angkat Galon Hingga Jenazah
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Samudera Hindia Selatan Bali-Nusa Tenggara ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar naik (Thrust Fault)."
Baca Juga : Terkuak Alasan Shinta Bachir Publikasikan Tunangan, Ternyata Demi Bisnis
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
BMKG menghimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(*)
Penulis | : | Dianita Anggraeni |
Editor | : | Dianita Anggraeni |