“Tidak adanya prior knowledge tentang informasi yang diterima bisa jadi memengaruhi seseorang untuk menjadi mudah percaya,” katanya.
Selain itu, penyebaran berita bohong melalui media sosial akhirnya membuat semua kalangan bisa terpengaruh berita hoaks.
Menurut Laras, rentan atau tidaknya seseorang terhadap hoaks lebih tergantung pada kemampuan berpikir kritis, mengevaluasi informasi, dan literasi media, bukan hanya kemahiran memanfaatkan teknologi informasi.
(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ulfa Lutfia Hidayati |
Editor | : | Deshinta Nindya A |