Laporan Wartawan Grid.ID, Ulfa Lutfia Hidayati
Grid.ID - Publik Indonesia geger setelah Ratna Sarumpaet mengaku telah membuat berita bohong perihal isu penganiayaan terhadap dirinya.
Padahal sebelumnya banyak yang bersimpati terhadap dirinya.
Hal ini tentu bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat Indonesia untuk lebih memperhatikan dan menyaring berita yang didapat.
Baca Juga : Abhijeet Bhattacharya Beberkan Alasan Tak Mau Lagi Jadi Pengisi Suara untuk Lagu Shah Rukh Khan
Tak dapat dipungkiri, perkembangaan teknologi yang kian canggih akhirnya turut memengaruhi penyebaran informasi.
Sekarang ini siapa saja bisa dengan mudah mendapatkan informasi.
Hanya berbekal telepon pintar dan koneksi internet, seseorang bisa mencari berbagai macam informasi yang kamu butuhkan.
Baca Juga : Intip Momen Romantis Ryuji Utomo Lamar sang Kekasih, Shabrina Ayu R
Informasi yang didapat juga bisa langsung di-share melalui sosial media atau aplikasi chatting.
Hal ini akhirnya membuat banyak yang menjadi kurang teliti dalam memilih berita.
Tak sedikit pengguna internet yang asal saja membagikan informasi tanpa kroscek kembali kebenaran dari berita tersebut.
Akhirnya mereka menjadi rentan untuk termakan berita hoax.
Baca Juga : Aamir Khan dan Rani Mukerji Tertawa di Pemakaman Khrisna Raj Kapoor
Lalu, bagaimana sebenarnya cara mudah membedakan berita fakta dan hoax?
Dilansir dari Kompas.com menurut Ketua Masyarakat Indonesia Anti Hoax, Septiaji Eko Nugroho, ada lima hal yang bisa mengidentifikasi berita hoax.
1. Judulnya cenderung provokatif
Berita hoax seringkali menggunakan judul sensasional dan profokatif.
Biasanya judulnya langsung menuding satu pihak dan isinya pun sudah diutak-atik agar menimbulkan persepsi sesuai yang dikehendaki sang pembuat hoax.
Baca Juga : Atta Halilintar Bagikan Tips Pertahankan Viewers Channel YouTube Miliknya
2. Lihat alamat situsnya
Bila kamu mendapatkan informasi, pastikan info tersebut didapatkan dari sumber yang jelas dan kredibel. Apabila berasal dari situs yang belum terverifikasi sebagai institusi pers resmi -misalnya menggunakan domain blog, maka informasinya bisa dibilang meragukan.
3. Sebelum share, cek dulu faktanya
Yuk, coba mulai berpikir kritis dalam menerima suatu informasi.
Pertanyakanlah darimana sumber berita tersebut dan cek fakta-fakta yang ada apakah mendukung informasi tersebut atau tidak.
Penting juga untuk memahami perbedaan antara fakta dan opini.
Fakta adalah peristiwa yang terjadi dengan kesaksian dan bukti, sementara opini adalah pendapat dan kesan dari penulis berita sehingga memiliki kecenderungan untuk bersifat subyektif.
Baca Juga : Ratna Sarumpaet Operasi Sedot Lemak Pipi, 5 Cara Ini Ampuh Tiruskan Pipi Tanpa Proses Operasi
4. Cek keaslian foto
Kecanggihan teknologi saat ini memungkinkan seseorang untuk memanipulasi gambar atau foto.
Ada kalanya pembuat berita hoax membuat berita palsu dengan mencantumkan gambar yang sudah diedit sehingga pembaca agar semakin percaya dengan berita tersebut.
5. Bergabung ke dalam grub diskusi anti-hoax
Di Facebook terdapat sejumlah fanpage dan grup diskusi anti hoax, misalnya Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax (FAFHH), Fanpage & Group Indonesian Hoax Buster, Fanpage Indonesian Hoaxes, dan Grup Sekoci.
Dengan bergabung kamu bisa saling diskusi seputar berita yang belum jelas faktanya sehingga kamu tak termakan hoax.
(*)
Feby Marcelia Kepergok Netizen Jalan Sama Pria Baru padahal Baru Cerai, Revand Narya: Ini Bukti Allah Nggak Tidur
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ulfa Lutfia Hidayati |
Editor | : | Nurul Nareswari |