Tahir terpaksa meninggalkan bangku kuliah untuk mengurus bisnis sang ayah yang terabaikan karena kondisi ayahnya yang semakin lemah.
4. Pelan tapi pasti, Tahir menjadi salah satu pengusaha paling sukses se-Asia Tenggara
Ia mendirikan sebuah bank yang kini merajai pasar Asia Tenggara, yaitu Mayapada.
Baca Juga : Sempat Jadi Kadidat Presiden Jomblo, Chand Kelvin Terlihat Makan Bareng Wanita Cantik
5. Tahir tidak pernah menyesali apa yang terjadi pada dirinya
Ia bersyukur bisa bertahan sebagai pengusaha.
Tahir mengaku prihatin atas nasib jutaan anak di negara-negara berkembang yang hidup sengsara akibat orangtuanya sakit atau meninggal.
Jutaan lainnya terpapar masalah kesehatan yang pada gilirannya menghambat produktivitas mereka.
6. Berangkat dari keprihatinan inilah, Tahir menyumbangkan banyak hartanya untuk penanganan kesehatan
Kepada the Global Fund, Dato Sri Tahir menyumbang 65 juta dollar AS untuk memerangi AIDS, tuberkulosis dan malaria.
Baca Juga : Pendaftaran CPNS 2018 Diperpanjang, Intip Penjelasan dari Pihak BKN
Malaria membunuh satu juta orang per tahun.
Lebih dari dua juta orang meninggal karena tuberkulosis karena langkanya akses berobat yang murah.
Selain itu, Tahir juga memiliki rumah sakit.
Rumah Sakit Mayapada di Tangerang dan Jakarta Selatan miliknya memudahkan akses pelayanan kesehatan bagi anak dan orang tidak mampu, dilansir dari Tribun Timur.
Ketika banjir melanda Jakarta, Tahir bersama dengan Alim Markus (Maspion) dan Mochtar Riady (Lippo Group) ikut menyumbangkan Rp 7 Miliar dalam bentuk pengadaan air bersih, buku dan juga seragam sekolah bagi anak-anak korban banjir.
Inspiratif banget!
Baca Juga : Pemerintah Sumatera Barat Kirim 1 Ton Rendang Untuk Korban Gempa Palu
(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | Huffington Post,Tribun-timur.com,Sajian Sedap |
Penulis | : | Chandra Wulan |
Editor | : | Chandra Wulan |