Baginya tidak ada limit untuk membantu para korban dan ia enggan menyebut nominal uang yang sudah dikeluarkannya sejauh ini.
Setelah ditelusuri, Dato tidak lahir dari keluarga kaya raya.
Justru dirinya tumbuh di dalam keluarga yang kurang mampu, karena sang ayah hanyalah supir becak.
Bahkan cita-cita Dato ingin menjadi dokter kala itu harus terputus karena ekonomi yang kurang memadai.
Baca Juga : Breaking News: Berita Duka Aktor Senior Rudy Wowor Dikabarkan Meninggal Dunia
Sang ayah menderita sakit keras, sehingga keluarga Dato semakin terpuruk dan mendesak hingga akhirnya ia putus kuliah.
Sampai akhirnya Dato pun melanjutkan usaha orangtuanya dengan membuat becak demi kelangsungan hidup.
Tak putus asa, Dato pun mencoba peruntungan kembali dan mendapatkan beasiswa jurusan bisnis di Nanyang Techonological University di Singapura.
Dato pun menjalankan bisnis sampingan sambil kuliah, menjual pakaian wanita yang dibeli di Singapura dan dijual kembali di Indonesia.
Hal ini tentu guna menunjang biaya hidupnya yang berada di Singapura.
Dan muncul ide untuk membuat bisnis garmen kecil-kecilan hingga sukses seperti saat ini.
Semangat dan kerja keras Dato Sri Tahir membuat dirinya jadi pengusaha sukses yang kaya raya.
Tak heran meski dirinya bergelimang harta, jiwa sosial Dato tetap mendarah daging. (*)
Penulis | : | Nailul Iffah |
Editor | : | Nailul Iffah |