Grid.ID - Nama Dato Sri Tahir, pendiri sekaligus CEO Mayapada grup ini menyita perhatian masyarakat.
Hal ini berawal ketika Dato Sri Tahir, terjun langsung ke lokasi gempa dan tsunami di Palu dan Donggala dengan jet pribadinya.
Pria kelahiran Surabaya 26 Maret 1952 ini rupanya masuk ke dalam daftar 10 orang terkaya di Indonesia dan dijuluki 'Crazy Rich Surabayan'.
Baca Juga : Sakit yang Diidap Sang Anak, Denada Mengaku Pasrah Akan Ketetapan Allah
Jumlah kekayaannya mencapai 3,5 miliar dollar AS versi majalah Forbes tahun 2018.
Rupanya jadi milialder Dato punya hati yang dermawan, terlihat dari bantuan yang ia berikan.
Pasca gempa Palu dan Donggala, Dato Sri Tahir membagikan makanan cepat saji McDonald's dan beberapa makanan lainnya untuk para korban.
Di antaranya selimut, mie instan, air mineral, tenda hingga genset.
Dato dengan bala bantuan yang ia bawa untuk para korban ini rupanya dibawa dengan menggunakan pesawat pribadi, Global 5000 Tail M JGJV.
Baca Juga : Terjerat Kasus Berita Bohong, Ternyata Suami Ratna Sarumpaet Penguasa Hiburan Malam
Menariknya lagi, Dato merencanakan akan membangun pasar dan rumah untuk korban yang tempat tinggalnya tersapu bencana.
Dirinya mengaku siap mengeluarkan uang berapa pun untuk membantu korban bencana alam di Palu.
Baginya tidak ada limit untuk membantu para korban dan ia enggan menyebut nominal uang yang sudah dikeluarkannya sejauh ini.
Setelah ditelusuri, Dato tidak lahir dari keluarga kaya raya.
Justru dirinya tumbuh di dalam keluarga yang kurang mampu, karena sang ayah hanyalah supir becak.
Bahkan cita-cita Dato ingin menjadi dokter kala itu harus terputus karena ekonomi yang kurang memadai.
Baca Juga : Breaking News: Berita Duka Aktor Senior Rudy Wowor Dikabarkan Meninggal Dunia
Sang ayah menderita sakit keras, sehingga keluarga Dato semakin terpuruk dan mendesak hingga akhirnya ia putus kuliah.
Sampai akhirnya Dato pun melanjutkan usaha orangtuanya dengan membuat becak demi kelangsungan hidup.
Tak putus asa, Dato pun mencoba peruntungan kembali dan mendapatkan beasiswa jurusan bisnis di Nanyang Techonological University di Singapura.
Dato pun menjalankan bisnis sampingan sambil kuliah, menjual pakaian wanita yang dibeli di Singapura dan dijual kembali di Indonesia.
Hal ini tentu guna menunjang biaya hidupnya yang berada di Singapura.
Dan muncul ide untuk membuat bisnis garmen kecil-kecilan hingga sukses seperti saat ini.
Semangat dan kerja keras Dato Sri Tahir membuat dirinya jadi pengusaha sukses yang kaya raya.
Tak heran meski dirinya bergelimang harta, jiwa sosial Dato tetap mendarah daging. (*)
Anaknya Pergoki Suami Selingkuh di Rumah Saat Ia Pergi Umroh, Selebgram Ini Akhirnya Usir Meski Belum Cerai: Temenin Tuh Pacar Lu
Penulis | : | Nailul Iffah |
Editor | : | Nailul Iffah |