Laporan Wartawan Grid.ID, Chandra Wulan
Grid.ID - Deretan gempa dari Lombok, Sulawesi Tengah hingga Situbondo terjadi dalam kurun waktu yang berdekatan.
Dalam situasi seperti ini, beberapa instansi pemerintah dijadikan acuan penting.
Sebut saja Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG); Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) atau yang sebelumnya bernama Badan SAR Nasional (Basarnas).
Beberapa waktu lalu, viral di Twitter sebuah cuitan netizen yang menyalahkan BMKG.
Dilansir dari laman Twitter @InfoTwitwor, pemilik akun @Anikawan1 memprotes peringatan gempa Situbondo pada Kamis (11/10).
Ia memprotes, "Bisa nggak sih, min, ngasih peringatannya itu jauh-jauh (hari) sebelum terjadi. Biar bisa antisipasi, kayak fungsi BMKG di negara lain itu gitu, bukan ngabarin sedetik sebelum kejadian."
Baca Juga : Curhatan Istri Komika Abdur Mendapat Firasat Tak Enak Sesaat Sebelum Gempa Situbondo
Ada warganet lain yang sudah mencoba membenarkan kesalahan berpikir ini.
Pemilik akun @Andikasatria046 membalasnya, "Gempa itu gak ada yang bisa memprediksi, mbak. Mbaknya tau dari negara mana deh?"
@Anikawan1: "Itu ada alatnya, seharusnya jika dipasang (dengan) benar, kalo kejadiannya di laut ada waktu buat ngabarin yang di darat! Bukan update setelah kejadian."
@Andikasatria046: "Orang ini dikasih tau malah ngotot. Gempa itu nggak ada alat deteksinya! Alat deteksi itu adanya cuman tsunami. Jadi gempa gak bisa diprediksikan. Kalo tsunami memang iya bisa. TAPI GEMPA GAK BISA."
@Anikawan1: "Lha terus alat yang kakak sebutin itu apa? Buatan saya? Justru Anda yang gak paham maksud komen saya mau dibawa ke mana. Bukan nyinyir. Cuma saran biar lebih baik lagi."
Menurut mba ini, semua adalah salah mimin @infoBMKG ???? pic.twitter.com/GPqBWIjlBE
— Info Twitwor & Drama (@InfoTwitwor) October 11, 2018
Oke, mari kita amati dan luruskan sejenak.
Gempa tidak bisa diprediksi.
Kemungkinan tsunami setelah gempa bisa diprediksi, ada alatnya.
Prediksi ini berdasarkan kekuatan gempa yang sebelumnya terjadi.
Makanya, ada sistem peringatan dini tsunami.
Fungsinya supaya masyarakat terutama di daerah pesisir dapat menyelamatkan diri sebelum gelombang tsunami menerjang.
Negara manapun di dunia belum ada yang bisa memprediksi gempa.
Menanggapi hal ini, rupanya BMKG punya respon kocak.
Baca Juga : Ikut Merasakan Getaran Gempa Situbondo, Cici Panda: Kirain Mimpi..
Jumat (12/11) pagi, melalui laman Twitter resminya, BMKG menulis:
"Sekadar mengingatkan kembali dan #BMKG sering menyampaikan; bahwa saat ini #gempa belum dapat DIRAMAL (atau diprediksi) secara tepat di mana lokasinya, berapa kekuatannya, dan kapan waktunya.
Tapi... untuk si doi segeralah untuk DILAMAR, sebelum ditikung kawan. (emoji cincin) (emoji berkacamata)"
Sekadar mengingatkan kembali dan #BMKG sering menyampaikan; bahwa saat ini #gempa belum dapat DIRAMAL (atau diprediksi) secara tepat di mana lokasinya, berapa kekuatannya, dan kapan waktunya.
— BMKG (@infoBMKG) October 12, 2018
.
Tapi... untuk si doi segeralah untuk DILAMAR, sebelum ditikung kawan. ????????
Hanya dalam waktu satu jam setelah rilis, cuitan ini telah disukai lebih dari 1.500 kali dan di-retweet lebih dari 2.100 kali.
Jadi, teman-teman jangan sampai salah paham lagi ya.
Gempa hingga saat ini belum bisa diprediksi.
Baca Juga : Ria Ricis Borong Belanjaan Untuk Didonasikan ke Korban Gempa Palu
Yang bisa diprediksi adalah tsunami setelah gempa.
Dan sesuai anjuran BMKG, jangan lupa doi segera dilamar sebelum ditikung!
(*)
Source | : | |
Penulis | : | Chandra Wulan |
Editor | : | Chandra Wulan |