Jumlah tersebut terdiri dari 1.636 orang dari Kota Palu, 171 orang dari Donggala, Sigi 222 orang, Parigi Moutong 15 orang, dan Pasang Kayu Sulawesi Barat 1 orang.
"Awalnya kami menduga Donggala yang paling parah karena pusat gempa ada di sana. Tapi ternyata yang paling parah Kota Palu, dan itu akibat tsunami," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Rabu (10/10/2018).
Namun kini, proses evakuasi korban bencana Sulteng telah resmi berakhir pada Jumat, 11 Oktober 2018 lalu.
Pemberhentian proses evakuasi tersebut dikarenakan untuk menghindari tersebarnya wabah penyakit yang ada ada jenazah yang ditemukan lebih dari 14 hari.
(*)
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Source | : | TribunWow,kompas |
Penulis | : | Novita Desy Prasetyowati |
Editor | : | Novita Desy Prasetyowati |