Selama kariernya, Mohammed bin Salman telah memiliki perusahaan minyak di daratan Eropa yang dikelola oleh Eight Investment Company.
Bagi masyarakat Arab, Pangeran Mohammed bin Salman terkenal sebagai politikus Arab Saudi yang gemar sekali menjebloskan para koruptor ke penjara.
Baca Juga : Kisah Pria Penadah Mobil Curian yang Diganjar Penjara 8 Tahun Setelah Lapor Polisi Saat Kehilangan Mobil
Bulan lalu, ratusan orang terduga korupsi ditangkap dan diamankan di ballroom hotel Ritz Carlton Riyadh.
Termasuk keluarga dekat pangeran sendiri.
Operasi penangkapan itu disertai oleh ratusan petugas dengan senjata AK-47.
Baca Juga : Tulisan Terakhir Jamal Khashoggi, Jurnalis Arab Saudi yang Dikabarkan Dibunuh di Turki
Dengan begitu, citra Pangeran Mohammed bin Salman pun di mata masyarakat Arab dikenal cukup baik.
Sehingga ia bisa menggantikan King Salman untuk meneruskan tahta Kerajaan Arab Saudi.
Namun sayangnya, belakangan citra baik itu tercoreng lantaran nama Pangeran Arab, Mohammed bin Salman terseret dalam kasus dugaan hilangnya dan terbunuhnya jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi.
Baca Juga : Jurnalis Arab Saudi Dimutilasi Lalu Dilenyapkan dengan Menggunakan Cairan Asam
Pangeran disebut-sebut menjadi otak pembunuhan jurnalis senior tersebut yang kerap menuliskan artikel-artikel kritis terhadap Kerajaan Arab Saudi.
Pangeran Mohammed bin Salman juga diduga terlibat dalam sebuah kecelakaan janggal yang menewaskan salah satu tersangka pembunuhan Jamal Khashoggi.
Benar atau tidaknya dugaan tersebut pasti akan terbukti dengan seiring berjalannya waktu. (*)
Berhasil Rebut Lolly dari Vadel, Nikita Mirzani Ngaku Nangis dan Teringat Nasihat dari Para Ustaz
Source | : | nytimes.com,Intisari Online |
Penulis | : | Septiyanti Dwi Cahyani |
Editor | : | Septiyanti Dwi Cahyani |