Menilik catatan sejarah, ternyata tanggal tersebut memiliki kaitan langsung dengan peristiwa berdarah ketika bangsa Indonesia berjuang mempertahankan kemerdekaannya.
Peristiwa tersebut adalah deklarasi Resolusi Jihad yang dilakukan pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari di Surabaya pada tanggal 22 Oktober 1945.
Dilansir Grid.ID dari laman Tribun Jabar, pada hari itu, KH Hasyim Asy’ari menyerukan kepada para santrinya untuk ikut berjuang untuk mencegah tentara Belanda kembali menguasai Indonesia melalui Netherlands Indies Civil Administration (NICA).
Baca Juga : Tragedi Bintaro 1987, Berawal dari Salah Paham Hingga Jadi Sejarah Kelam Kereta Api Indonesia
KH Hasyim Asy’ari menyerukan kepada santrinya bahwa perjuangan membela Tanah Air merupakan kewajiban bagi setiap Muslim.
"Membela tanah air dari penjajah hukumnya fardlu'ain atau wajib bagi setiap individu," ujar KH Hasyim Asy’ari.
Seruan jihad yang dikobarkan oleh KH Hasyim Asy'ari ini membakar semangat para santri di kawasan Surabaya dan sekitarnya.
Baca Juga : Hari Batik Nasional, Inilah Sejarah dan 5 Motif Batik Paling Populer
Mereka kemudian bergabung dengan tentara Indonesia untuk menyerang markas Brigade 49 Mahratta yang dipimpin Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby.
5 Shio Paling Sering Gagal Move On, Mencintai Sepenuh Hati Melepaskan Setengah Mati
Source | : | Kompas.com,wikipedia.com,Tribun Jabar |
Penulis | : | Puput Akad Ningtyas Pratiwi |
Editor | : | Puput Akad Ningtyas Pratiwi |