Meira Anastasia mengakui bahwa cara tersebut tidaklah mudah lantaran terlalu biasa memupuk pikiran negatif hingga keberlanjutan.
"Nah, gimana caranya biar nggak keseringan kayak gitu? Jawabannya: latihan! iya, latihan untuk selalu ada di masa sekarang (now). Kalo udah mulai mikir yang kejauhan, bikin skenario kehidupan sendiri, langsung putar balik,"
"Kadang kita terlalu larut dalam pikiran kita sendiri. Ingat untuk balik lagi dan rasakan sekitar. Itu salah satu bentuk latihannya, nggak gampang memang awal-awal, udah kebiasaan memupuk pikiran-pikiran negatif dan kebablasan," ungkapnya lagi.
Selain itu, Meira Anastasia juga menyarankan agar diri sendiri mampu menciptakan imajinasi sendiri yang cukup bisa mengerem overthiking tersebut.
"Dan coba bayangkan 'pikiran' kita seperti sebuah ruangan. Kalau kita memasukkan sampah dan barang-barang yang sudah rusak/jelek (pikiran negatif), ruangan itu akan terlihat jelek. Tapi kalau ruangannya kita isi pake perabotan yang bagus-bagus dan bersih (pikiran positif), ya ruangannya akan enak diliat dan nyaman ditinggali," tuturnya.
Hingga akhirnya, Meira Anastasia menyadari bahwa diri sendiri merupakan kendali atas kehidupannya sendiri, meski hal tersebut tetap diiringi kuasa dari Tuhan.
Ibu dua anak ini percaya kalau diri sendiri mampu berusaha berbuat baik maka akan lebih nyaman ketika menjadi diri sendiri.
"Kita yang punya kendali akan hidup kita sendiri. Dan seiring dengan kuasa Tuhan pastinya, tapi ketika kita berusaha untuk menjadi lebih baik, pasti kita akan menjadi lebih nyaman dengan diri kita sendiri," tulisnya.