"Saat ini produk unggulan pertanian, yaitu cabe merah keriting. Untuk sayuran ada sawi, kembang kol, brokoli, daun bawang, tomat, tapi yang paling unggul cabe sama madu," ucap Yadi Sutanto, Kepala Desa Sumber Urip.
Cabai menjadi produk unggulan desa ini lantaran memiliki keunggulan lebih tahan lama daripada cabai dari tempat lain. Sehingga tahan lama untuk pengiriman jarak jauh.
Baca Juga : Jangan Ngaku Kekinian Kalau Belum Mencoba Mi dengan Pasta Salted Egg, Enak!
"Pemetikan 7 kali, 7 minggu, seminggu sekali panen. Jumlah hasil panen bervariasi, hemat dari bibit, tidak perlu beli, hemat perawatan, sudah mengurangi pupuk kimia, hanya pupuk sp dan poska. Pakai pupuk organic, juga tampil menarik dan tahan lama, ujar Hartono, petani cabai.
Sedangkan madu bisa menghasilkan 4 sampai 5 botol dalam ukuran 220 ml. Harga per botolnya tersebut di jual dengan dengan harga Rp. 70.000. Madu tersebut pun di jual kepada warga Desa Sumber Urip dan sekitar kota Bengkulu.
Baca Juga : Indonesia Gelar Pemilu Serentak untuk Pertama Kali, Ini Fakta yang Harus Kamu Ketahui!
Hasil pemanfaatan Dana Desa yang membantu pengembangan usaha peternakan lebah madu pun dan cabai pun dirasakan langsung oleh para petani, lantaran para petani bisa menambah penghasilan dan meningkatkan pendapatan perekonomian mereka. Per bulannya, seorang petani madu bisa mendapatkan tambahan penghasilan sekitar Rp. 1.680.000,- .
Pemasukan yang didapat oleh BUMDes Urip Jaya lewat pengelolaan Taman Wisata Bukit Kaba pun dialokasikan untuk dana social warga desa.
"8 persen dari pemasukan BUMDes Urip Jaya dialokasikan untuk dana sosial, Seperti pembangunan mushola, bantuan untuk warga yang sakit, menyewakan tenda untuk hajatan, kegiatan social dan untuk warga yang sedang berkabung,"
Meski Desa Sumber Urip berlokasi di zona merah, Gunung Kaba dan memiliki ketinggian 1.952 meter di atas permukaan laut, daerah tersebut masih dalam kondisi aman,
Bahkan Gunung Api Kaba saat ini merupakan salah satu destinasi wisata yang menarik di Kabupaten Rejang Lebong yang ramai dikunjungi para pendaki saat akhir pekan atau hari libur. (*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Penulis | : | Corry Wenas Samosir |
Editor | : | Nailul Iffah |