Steve Trim, pendiri Venomtech, situs penelitian obat-obatan AS, yang mengkhususkan diri pada racun kalajengking, mengatakan bahwa disengat oleh Deathstalker adalah "100 kali lebih menyakitkan daripada sengatan lebah."
Meski begitu, racun kalajengking Venom of Deathstalker mengandung bahan berharga yang dapat membantu mengembangkan obat-obatan terobosan, misalnya, klorotoxinnya dapat mengikat dengan sempurna ke sel kanker di otak dan tulang belakang juga membantu mengidentifikasi ukuran dan lokasi tumor secara tepat.
Chlorotoxin juga dapat digunakan untuk membasmi malaria pada nyamuk.
Para ilmuwan masih melakukan penelitian mendalam tentang kalajengking ini, dengan harapan mengembangkan lebih banyak penggunaannya di dunia medis.
Kalajengking adalah arthropoda dengan sengatan beracun. Saat ini diketahui bahwa 25 spesies kalajengking berbahaya bagi manusia.
Kalajengking Venom of Deathstalker sendiri memiliki corak tubuh kuning keemasan.
Panjangnya mencapai 3-8 cm dan berasal dari Afrika Utara serta Timur Tengah. (Seto Aji/Grid.ID)
Feby Marcelia Kepergok Netizen Jalan Sama Pria Baru padahal Baru Cerai, Revand Narya: Ini Bukti Allah Nggak Tidur
Source | : | scorpionworlds.com |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |